Page 8 - Sinar Tani Edisi 4093
P. 8
8 Edisi 2 - 8 Juli 2025 | No. 4093 Tahun LV LIP U T AN KHUSUS
Kepala Bappenas,
Prof. Rachmat Pambudy:
Bangkitkan
Kembali Riset
dan Penyuluh
Pertanian
Sejarah membuktikan bahwa potensi
sumberdaya alam Indonesia yang sangat
besar menjadi daya tarik dunia. Namun untuk
mengangkat sumberdaya alam tersebut
diperlukan riset dan sumberdaya manusia
(SDM) yang bisa mengelola dengan baik.
pernah dibangun oleh perubahan iklim yang
arsitek legendaris F. "Ini waktunya menyebabkan global
Silaban , setara dengan kita tumbuh warming,” ujarnya. suhu
M enteri Perencanaan Belanda itu bisa menjadi kekuatan contoh nyata seperti dan bangkitkan satu derajat akan
gedung-gedung besar
Menurutn y a,
seperti BI atau TNI AU.
kenaikan
menyoroti
Ia
menaikkan muka air
P emb an gunan
global bukan karena kekuatan
laut. Artinya, sebagian
kayu manis, yang oleh
politik, melainkan karena kekayaan
Nasional/Kepala
nenek moyang kita
lahan-lahan pertanian
pertanian
Bappenas,
pertanian Nusantara yakni rempah,
Prof.
Dr.
Rachmat
pantai atau pesisir bisa
menurunkan
untuk
Pambudy,
"VOC bukan negara, tapi bisa
MS
terancam tenggelam,
gula darah. Namun
karena
negara
dia
menguasai
dalam forum Ir. Musyawarah kopi, gula, dan hasil bumi lainnya. telah dimanfaatkan Indonesia!" yang berada di pantai-
Nasional X Himpunan Kerukunan menguasai pertanian kita. Ia karena tak ada riset dampaknya lagi akan
Tani Indonesia (HKTI) di Jakarta, punya angkatan perang, ia punya yang membuktikan Prof. Rachmat Pambudy, mengurangi produksi
Senin malam (24/6) menyerukan, kekuasaan, semua dibangun secara ilmiah di Kepala Bappenas RI, dan produktivitas
pentingnya revitalisasi riset dari kekayaan agraria kita," tegas Indonesia, justru hasil Petinggi HKTI. berbagai tanaman.
dan SDM pertanian, khususnya Rachmat. ”Bisakah ini kita ulangi?” penelitian luar negeri ”Setiap kenaikan suhu
pertanian sebagai kunci tambahnya. yang dipatenkan dan muka bumi juga akan
kebangkitan pertanian Indonesia Dalam konteks modern, Rachmat dikomersialkan. “Kita punya bahan menimbulkan penyakit baru,”
agar tak lagi tertinggal dalam arus menyoroti kenyataan bahwa luas baku, mereka yang dapat nilai katanya.
perubahan global. wilayah daratan Indonesia hanya tambah,” ucapnya getir. Karena itu, Indonesia harus
"Ini waktunya kita tumbuh dan 191 juta ha, sementara jumlah Tak hanya riset, Rachmat mempersiapkan dengan baik dalam
bangkitkan pertanian Indonesia!" penduduk sudah menembus 280 juga menekankan pentingnya menghadapi tantangan pertanian
seru Rachmat yang juga salah juta jiwa. Artinya, rasio lahan per pengembangan sumber daya yang semakin besar. Misalnya,
seorang petinggi di HKTI. Seruan kapita Indonesia termasuk terendah manusia (SDM) dan pemanfaatan bagaimana menyiapkan varietas
itu bukan sekadar slogan, tapi di ASEAN. "Apa artinya? Kita harus bioteknologi canggih. Ia padi yang tahan panas, padi untuk
sebuah refleksi panjang dari sejarah hati-hati, harus cermat memilih mengingatkan bahwa Indonesia lahan payau atau lahan air asin.
dan visi masa depan pertanian tanaman yang kita kembangkan. pernah memulai embrio transfer Saat Munas HKTI X, Rachmat
Indonesia. Bahkan menjadi sebuah Harus yang produktivitasnya tinggi sapi di Cipelang sejak tahun menyampaikan satu titipan khusus
panggilan untuk bangkit dari tidur dan punya nilai ekonomi besar," 1995, bahkan menghasilkan “sapi kepada Menteri Pertanian dan HKTI
panjang, dan menyusun langkah tegasnya. kembar 50”. untuk membangkitkan kembali
besar berbasis riset, penyuluhan, Ia menyebut sejumlah komoditas Kini, Indonesia harus lembaga penelitian, perkuat
dan semangat gotong royong. unggulan masa kini dan masa melangkah lebih jauh dengan penyuluhan, siapkan fasilitas, dan
Dalam pidatonya, Rachmat depan, seperti kopi, kakao, rempah- teknologi seperti CRISPR, guna kembalikan semangat seperti era
mengajak seluruh pelaku pertanian rempah, sinamon (kayu manis), menghasilkan bibit unggul dari awal pembangunan dulu.
untuk menengok kembali hingga tanaman kratom yang tahap embrio. “Kalau dulu kita bisa ”Saya titip satu saja lembaga
kekuatan masa lalu. Untuk itu, hanya tumbuh di Indonesia. Kakao, membangun Repelita tanpa apa- penelitian kita hidupkan. Apa yang
bagaimana bisa menghidupkan misalnya, kini telah mencapai harga apa, sekarang kita punya fondasi, harus kita teliti dan bagaimana kita
kembali lembaga penelitian yang global lebih dari Rp160 juta per ton, tinggal semangatnya yang harus harus meneliti supaya Indonesia
dulu pernah menjadi kebanggaan menjadikannya primadona baru dikobarkan lagi,” katanya. bangkit kembali. Presiden juga
dunia, dan menyiapkan generasi ekspor pertanian. sudah berjanji akan menarik
baru petani dan peneliti yang Tantangan Kian Besar lembaga penelitian pertanian
mampu menjawab tantangan Lembaga Penelitian Rachmat melihat tantangan kembali,” tegasnya.
zaman. Berkaca dari “Dulu, lembaga pertanian ke depan sangat besar. Jadi bagaimana pertanian
“Indonesia adalah negara penelitian terbaik dunia ada di Misalnya, luas lahan pertanian Indonesia bangkit? ”Pertama-
pertanian. Bahkan ketika kita Bogor. Tapi setelah kemerdekaan, tidak bertambah, bahkan mungkin tama kita harus benahi lembaga
belum bernama Indonesia, kita seolah kehilangan arah. berkurang. Bukan hanya itu, penelitian. Kita bisa belajar dari
Nusantara sudah jadi poros Gedungnya masih kokoh, tapi Indonesia akan mengalami pemerintahan pada masa lalu,
kekayaan dunia,” ujarnya. Bahkan orang-orangnya tidak ada,” dampak konflik di berbagai negara penelitian dan penyuluhan
ia mengingatkan bagaimana ungkapnya, mengingatkan bahwa dunia. ”Salah satu persoalan dikembangkan,” tambah Rachmat
VOC, konglomerasi dagang asal gedung penyuluhan di Bogor yang paling sulit diatasi adalah Pambudy. Gsh/Yul

