Page 9 - Sinar Tani Edisi 4093
P. 9
LIP U T AN KHUSUS Edisi 2 - 8 Juli 2025 | No. 4093 Tahun LV 9
Bisnis Matching Munas HKTI: 99 persen minyak atsiri Indonesia
diekspor, namun 90 persen dari
bisnis tersebut dikuasai korporasi
Aroma Wangi asing seperti Mane (Prancis),
Firmenich (Swiss), Ogawa (Jepang),
hingga Takasago.
“Lokal cuma pegang setengah
Bisnis Atsiri, persen. Sisanya? Dikuasai raksasa
asing. Kita ekspor crude oil, mereka
balik lagi jual ke kita dalam bentuk
parfum mahal,” tegas Raeti di
hadapan forum pelaku agribisnis
Siapa Penikmatnya? saat Munas HKTI di Jakarta.
Raeti mengungkapkan, Indonesia
memiliki kekayaan hayati yang luar
biasa seperti nilam Aceh, kenanga
Jawa, sereh wangi Sumatra, hingga
Minyak atsiri asal Indonesia diam-diam desa penghasil tanaman aromatik cempaka Bali yang menjadi bahan
baku parfum, kosmetik, dan produk
di Indonesia. “Kita butuh intervensi
menjadi incaran brand parfum mewah dari Kementerian Perdagangan, farmasi paling mahal di dunia.
dunia. Aroma wangi bisnis minyak atsiri di Kementerian Pertanian, bahkan Mirisnya, Indonesia hanya dijadikan
gudang bahan mentah oleh raksasa
pasar global. Sayangnya peluang tersebut investor luar negeri,” katanya. aroma dunia.
menekankan
pun
Amelia
“Contoh paling nyata, minyak
tidak banyak yang menyadari. Bahkan pentingnya perubahan paradigma. nilam kita dikirim ke Firmenich di
aroma tersebut lebih banyak dinikmati asing. Indonesia tak boleh puas hanya Swiss. Lalu balik ke Indonesia jadi
menjadi penyedia bahan mentah.
Kini sudah waktunya petani dan parfum mahal. Kita cuma kebagian
aroma, duitnya lari ke luar negeri,”
pelaku UMKM naik kelas menjadi
iapa sangka, tanaman mengabaikan bunga tersebut, tapi produsen akhir yang bisa ekspor ujarnya. Artinya, meski volume
liar yang tumbuh di di pasar global minyak atsiri bunga langsung ke luar negeri. ekspor besar, Indonesia tetap rugi
pekarangan, hutan, atau kamboja per liternya bisa dihargai “Essential oil adalah pintu dalam neraca perdagangan sektor
pinggir jalan di berbagai hingga 3.000 dollar AS atau setara gerbang masuk ke industri wellness, ini. Sebab, produk atsiri yang dikirim
pelosok Indonesia justru Rp 48 juta. “Padahal bunga itu cuma kosmetik, dan kesehatan dunia. keluar negeri masih dalam bentuk
Smenjadi komoditas jatuh dan membusuk di jalanan,” Nilainya triliunan rupiah. Kita bisa mentah (crude oil), yang nilainya
primadona di pasar global. Tanaman kata Amelia. jadi pemain besar, asal serius jauh lebih rendah.
liar seperti kembang sepatu hingga Menariknya, bisnis minyak atsiri membangun ekosistemnya dari hulu Sementara ketika produk jadi
kamboja ternyata bernilai puluhan terbukti tidak hanya bernilai tinggi, ke hilir,” katanya. kembali masuk ke Indonesia dalam
juta per liter di pasar global tapi juga stabil dan anti-krisis. bentuk flavor, fragrance, atau
Minyak atsiri atau essential oil hasil Misalnya, saat nilai tukar dollar AS Dinikmati Asing kosmetik, harganya melonjak berkali
ekstraksi tanaman lokal, kini banyak naik dari Rp 15 ribu ke Rp 17 ribu Melihat peluang bisnis minyak lipat. “Jangan heran kalau neraca
diburu brand parfum mewah dunia. tahun lalu, harga minyak atsiri juga atsiri memang cukup menggiurkan. perdagangan kita selalu negatif.
Bahkan, sebagian besar aroma khas ikut terangkat hingga 50 persen. Bahkan Indonesia boleh bangga Nilainya kalah karena kita jual
dalam parfum mahal seperti CREED, ”Jadi kalau Anda bisnis di bidang menjadi pemasok terbesar minyak mentahan, lalu beli lagi barang jadi
diketahui bersumber dari tanaman- ini, pendapatannya setara dengan atsiri dunia. Sayangnya, saat ini dengan harga premium,” jelasnya.
tanaman Indonesia. dolar,” ujarnya. hampir semua keuntungannya justru Raeti mengakui pemerintah
Fakta mengejutkan ini diungkap Peluang bisnis minyak atsiri juga lebih banyak dinimati perusahaan sudah mulai hadir lewat
Dr. Amelia Masniari, M.Sc., dari The terbuka lebar. Setiap tahun, Amelia asing. pembangunan PIMAR di Bali, serta
Great Saga Vedic School, dalam mengungkapkan, harga minyak Sementara itu, Raeti, Ketua pelatihan SDI dan pengembangan
forum business matching yang atsiri di pasar global naik minimal 20 Asosiasi Biotip Indonesia sekaligus biotip. Tapi hal ini belum cukup,
digelar Himpunan Kerukunan Tani persen, sehingga menjadi salah satu pelaku usaha dari CV Pemalang Agro terutama untuk mendorong UMKM
Indonesia (HKTI) pada Kamis, (26/6). peluang usaha paling menjanjikan Wangi mengungkapkan, hampir dan petani naik kelas sebagai pelaku
Di hadapan petani dan pelaku UMKM bagi petani dan UMKM. “Minyak atsiri ekspor langsung. “Kalau pemerintah
agribisnis, Amelia membuka peluang itu tidak butuh subsidi. Pasarnya mau serius kembangkan biotip,
emas yang selama ini tak banyak tumbuh sendiri karena permintaan potensi penghematannya bisa Rp 12
disadari. Ternyata, minyak atsiri dunia sangat tinggi,” katanya. triliun per tahun, seperti studi dari
Indonesia sudah menguasai dunia, Untuk memanfaatkan potensi Kementerian Perindustrian,” ujarnya.
tapi nilai tambahnya justru dinikmati luar biasa ini, Amelia mendorong Dengan lebih dari 40 jenis
negara lain. adanya sinergi antara petani, pelaku tanaman penghasil atsiri, Raeti
Banyak tanaman yang dianggap usaha kecil, pemerintah, dan investor. optimis Indonesia sebenarnya sudah
“sepele”, ternyata punya nilai Karenanya, perlunya pelatihan rutin mempunyai semua modal untuk
ekonomis fantastis di luar negeri. yang menyasar teknik penyulingan menjadi pemain utama industri
Salah satunya kembang sepatu, modern, pengemasan, sertifikasi parfum dan kosmetik dunia. Tapi
tanaman hias yang kini makin jarang ekspor, dan strategi branding produk. tanpa keberanian untuk hilirisasi
ditemukan di perkotaan. “Minyak Sekolah yang Amelia pimpin, The dan tanpa dorongan kebijakan yang
atsirinya sangat efektif mengatasi Great Saga Vedic School, sudah mulai tegas, semua akan tetap jadi mimpi.
ketombe, dan di luar negeri bisa dijual menggelar pelatihan pembuatan “Pasar global sekarang justru
hingga Rp3 juta per liter, meski untuk parfum, hair oil, hingga lotion alami nunggu kita. Yang kurang cuma
memproduksinya butuh setengah berbasis minyak atsiri. Ke depan, kepercayaan diri dan akses ke
ton bunga segar,” ujarnya. ia berharap teknologi. Investor asing bahkan siap
Contoh lain adalah bunga pelatihan taruh mesin di sini kalau kita siap,”
kamboja yang banyak berserakan ini bisa ujar Raeti. Karena itu, Ia berharap
di tanah Bali. Masyarakat kerap menjangkau HKTI bisa menjadi jembatan
lebih banyak perjuangan bagi pelaku lokal agar
tidak terus tertinggal dalam rantai
pasok industri global. Gsh/Yul

