Page 10 - Buku Panduan COFRESH
P. 10
B. Fitokimia dan Bioaktivitas Biji Kopi
Biji kopi telah banyak dimanfaatkan dalam industri makanan dan minuman,
kosmetik dan juga industri farmasi. Metabolit sekunder penting dari biji kopi antara
lain dari senyawa golongan alkaloid, fenolik dan terpenoid. Alkaloid pada biji kopi
antara lain kafein, teobromin, teofillin dan trigonellin. Selain alkaloid, biji kopi juga
kaya akan senyawa fenolik seperti kaemferol, quersetin, asam ferulat, asam sinapat,
asam nikotinat, asam quinolat, asam tanat dan asam pirogalik. Aroma khas kopi
disebabkan oleh adanya α-2-furfuriltiol, 4-vinilguaiakol, furanon, acetaldehid,
propanal dan metilpropanal.
Selain nikmat untuk dijadikan minuman dan produk olahan lain, kopi juga
memiliki manfaat terhadap kesehatan sebagai sumber antioksidan. Berdasarkan
penelitian yang dilakukan oleh Latief, dkk (2022) terhadap kopi Robusta, Arabika
dan Liberica menunjukkan hasil bioaktivitas antioksidan yang sangat kuat dengan
nilai IC50 di bawah 15 ppm. Antioksidan merupakan zat yang dapat melindungi sel-
sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Antioksidan dapat membantu
mencegah dan mengurangi penuaan pada kulit.
Selain efektif sebagai antioksidan, ekstrak kopi juga memiliki potensi
antibakteri yang baik. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Dondapati, dkk (2023)
menunjukkan bahwa ekstrak kopi bersifat antibakteri terhadap Staphylococcus
aureus, Escherichia coli, Proteus mirabilis dan Pseudomonas aeruginosa dengan nilai
MIC sebesar 15 - 31 mg/mL. Efektivitas antibakteri pada ekstrak kopi dikarenakan
adanya kandungan kafein dan senyawa fenolik lain yang dapat menghambat sintesis
DNA dan perkembangan sel bakteri.
COFRESH - Coffee Refreshing Paper Soap 09