Page 173 - Buku Murid Bahasa Indonesia untuk SD_MI Kelas IV (Edisi Revisi) - Fase B
P. 173
A Joe ternganga, “Oh, begitu, ya?”
Lalu A Joe bertanya, “Kenapa orang-orang Kampung Melayu ini mau membeli
lumpiamu? Sedangkan punyaku tak laku.” Wajah A Joe berubah murung.
“Memangnya, lunpiamu isi apa?” tanya Warsih.
A Joe lalu menunjukkan lunpia buatannya pada Warsih. “Rebung dan daging
babi,”
Warsih menggeleng. “Kamu lihat kan, penduduk Kampung Melayu banyak
yang berasal dari Arab dan Gujarat. Mereka beragama Islam. Itu, ada masjid
di sana. Orang Islam, tidak makan babi. Tidak halal. Lumpia buatanku isinya
kentang dan udang. Karena itu, mereka bisa memakannya,”
Setelah itu, Warsih berkata lagi, “Sebetulnya, nasib kita sama kok. Lumpia
buatanku juga tidak laku di kawasan Pecinan. Mereka tak suka lumpia kentang.
Mereka maunya isi rebung,” kata Warsih.
A Joe dan Warsih sama-sama terdiam. Namun, sebenarnya otak mereka
berpikir keras. Beberapa detik kemudian, wajah A Joe cerah.
“Aku ada ide! Mengapa kita tidak bekerja sama saja? Maksudku, ayo, kita
ciptakan resep baru supaya semua orang bisa menikmati lunpia buatan kita.”
“Hah? Bagaimana caranya?” Warsih heran. “Apa kita bisa?”
“Tidak ada salahnya mencoba. Bagaimana? Kamu mau mencobanya?”
tanya A Joe.
Bab 7 | Asal-Usul 163