Page 129 - KUMPULAN_CERPEN_FLIPPING BOOK
P. 129
“Hmm” jawabku singkat.
Dia hanya terkekeh. “Btw, selesai wisuda ini lu udah tau
mau ngapain?” tanyanya.
Pertanyaan itu sederhana, tapi secara terasa sangat pedas
dan lumayan menghujam. Pertanyaan yang diartikulasikan
oleh manusia terpolos itu pun seolah hendak menyampaikan
testimoni betapa tidak adanya harapan dalam hidupku. Lebih
jauh lagi, pertanyaan itu hendak menegaskan bahwa tak perlu
ada upaya mati-matian untuk hidupku ini. Padahal aku tau Michi
tak bermaksud begitu.
Pertanyaan Michi membuatku bertanya-tanya kembali,
sebenarnya apa yang ingin aku lakukan. Apa cita-citaku? Apa
harapan itu masih ada? Bisakah aku?. Berbagai pertanyaan
itu satu per satu bermunculan. Pertanyaan yang tak kunjung
bertemu dengan pasangannya.
Aku membuka sosial media untuk mengalihkan pikiran.
Tapi sialnya yang terlihat di halaman berandaku seperti memberi
sindiran.
”Masih muda, masih punya banyak tenaga, masih punya
banyak waktu, masih punya ratusan mimpi yang mau dicapai.
Tunggu apalagi, masih mau tunggu entar entar lagi? Kadang iri
ngeliat temen yg udah ada diatas, tapi kita sendiri justru kelamaan
ngeliat keatas sampe lupa ngelurusin kepala, ngeliat diri sendiri,
kalo selama ini kita cuma diem gamau bergerak”.
Kumpulan Cerpen 121