Page 147 - KUMPULAN_CERPEN_FLIPPING BOOK
P. 147
“Terus gimana dong?” tanya Mila panik.
“Udah, tenang. Jangan panik. Bagaimana pun human
error memang tak bisa terhindarkan. Kalau memang kita salah,
ya sudah kita akui. Jangan mengelak!” sambung Dian.
“Aku setuju. Lagi pula menurutku itu hanya kesalahan
kecil, ya meskipun itu bisa masuk kategori kelalaian juga. Yang
terpenting kita semua nggak pernah bermain-main dengan
uang” lanjutku.
Hari itu kegiatan zoom meeting dilakukan pada pukul dua
siang. Kami berlima memilih untuk berkumpul di satu ruangan.
Sejak pagi, aura ketegangan sudah memenuhi ruangan ini. Mila
bahkan sampai bolak-balik ke kamar mandi saking gugupnya.
“Bismillah, semangat Mil, Nggi. Nanti kita bantu sebisanya”
kata Dewi berusaha menenangkan. Mila dan Anggi tampak
begitu tegang di kursinya. Telapak tangan mereka bahkan
berkeringat dingin.
Ruangan mendadak hening saat zoom meeting dimulai.
Aura tegang yang semula memenuhi ruangan seketika menguap
saat sesosok lelaki tampan muncul di layar dan melemparkan
kalimat sapaan dengan ramah.
“Eh, ternyata pemeriksa BPK-nya masih muda dan
ganteng,” bisik Dian sambil terkikik.
“Coba difoto dong!” sambung Dewi tak kalah heboh. Aku
Kumpulan Cerpen 139