Page 39 - Bahan Ajar
P. 39
Kelut → Kemelut
Getar → Gemetar
Turun → Temurun
Jika bentuk dasarnya berupa gabungan kata dan sekaligus mendapat awalan dan
akhiran, kata itu ditulis serangkai.
Misalnya: keanekaragaman dan menandatangani,
Jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi, gabungan
kata itu ditulis serangkai.
Misalnya: antarkota, mahaadil, subseksi, prakata
3. Kata Ulang
Kata ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda (-). Jenis-jenis
kata ulang, yaitu:
a. Dwipurwa yaitu pengulangan suku kata awal.
Misalnya: laki → lelaki
b. Dwilingga yaitu pengulangan utuh atau secara keseluruhan.
Misalnya: rumah → rumah-rumah
c. Dwilingga salin suara yaitu pengulangan variasi fonem.
Misalnya: sayur → sayur-mayur
d. Pengulangan berimbuhan yaitu pengulangan yang mendapat imbuhan.
Misalnya: main → bermain-main
4. Gabungan Kata
a. Gabungan kata lazim disebut kata majemuk, termasuk istilah khusus. Bagian-
bagiannya pada umumnya ditulis terpisah.
Misalnya: mata kuliah, orang tua.
b. Gabungan kata, termasuk istilah khusus yang menimbulkan kemungkinan salah
baca dapat diberi tanda hubung untuk menegaskan pertalian di antara unsur
bersangkutan.
Misalnya: ibu-bapak, pandang-dengar
c. Gabungan kata yang sudah dianggap sebagai satu kata ditulis serangkai.
Misalnya: daripada, sekaligus, bagaimana, barangkali
33