Page 26 - E-MODUL KESETIMBANGAN KIMIA BERBASIS SOCIO-SCIENTIFIC ISSUE (SSI) TERINTEGRASI HOTS
P. 26

III. MELANJUTKAN ISU PERMASALAHAN SOSIAL
             III. MELANJUTKAN ISU PERMASALAHAN SOSIAL

             RUTIN NGE-VAPE DAN ROKOK BIASA, REMAJA KLATEN KENA PENYAKIT INI
             RUTIN NGE-VAPE DAN ROKOK BIASA, REMAJA KLATEN KENA PENYAKIT INI
                                                          Penggunaan  rokok  elektrik  atau  vape  yang
                                                          dikombinasikan  dengan  rokok  konvensional
                                                          hampir  jadi  'budaya'  di  antara  para  perokok
                                                          muda. Tapi, nasib buruk harus dihadapi remaja
                                                          asal  Klaten,  Jawa  Tengah,  Rico  Thomas  Dwi
                                                          Ardhana. Paru-parunya kolaps setelah konsisten
                                                          merokok  elektrik  atau  vape  dibarengi  rokok
                                                          konvensional  selama  tujuh  tahun  lamanya.
                                                          remaja  18  tahun  yang  masih  duduk  di  bangku
                                                          SMA itu kini harus bolak-balik ke rumah sakit.
                                                          Rico  pun  telah  divonis  mengidap  faringitis  dan
                          Gambar 11.  Orang vape
                         sumber: cnnindonesia.com         bronkitis akut. Dia harus menjalani perawatan
             agar  bisa  tetap  hidup  dengan  nyaman.  Rico  mengaku,  sebelum  dinyatakan  mengalami
             faringitis dan bronkitis, dia sering batuk yang tak kunjung sembuh. Batuk ini juga dibarengi
             dengan sesak napas yang kian hari makin terasa berat. "Diagnosa pertama setelah periksa itu
             saya terkena faringitis akut dan bronkitis akut," kata Rico, melansir detikHealth.


             Baik rokok konvensional maupun vape sama-sama berbahaya untuk kesehatan. Sebuah riset
             yang dilakukan FKUI dan RS Persahabatan pada 2018 lalu menemukan, sebanyak 34 dari
             71  laki-laki  yang  menjadi  responden  penelitian  tersebut  merokok  elektrik  atau  vape.  Dari
             angka  tersebut,  76,5  persen  tetap  memiliki  ketergantungan  nikotin.  Selain  itu,  vape  juga
             mengandung  berbagai  bahan  kimia  berbahaya  lainnya  yang  tentu  bisa  semakin  merusak
             paru-paru. Dampak vape ini mulai dari iritasi, gejala pernapasan, bronkitis, asma, PPOK,
             pneumonia,  paru-paru  bocor,  kanker  paru,  hingga  evali  yang  menyebabkan  sesak  napas
             tiba-tiba.


             Menukil laman Penn Medicine, faringitis atau dikenal juga dengan istilah sakit tenggorokan
             adalah  rasa  tidak  nyaman,  nyeri,  hingga  gatal  di  area  tenggorokan.  Penderitanya  bahkan
             sering merasa nyeri saat menelan. Faringitis bisa disebabkan oleh pembengkakan di bagian
             belakang tenggorokan (faring). Letaknya ada di antara amandel dan kotak suara atau laring.


             Sementara bronkitis merupakan peradangan atau iritasi pada lapisan saluran bronkus, tepat
             di saluran pernapasan yang membawa udara dari tenggorokan ke paru-paru.Jika bronkitis
             tidak  ditangani  dengan  baik,  akan  timbul  risiko  lebih  lanjut  terjadinya  pneumonia  atau
             bronkopneumonia.  Kedua  kondisi  tersebut  biasanya  ditandai  dengan  gejala  nyeri  dada,
             demam, hingga penurunan kesadaran.

             sumber:  https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20240416155741-255-1086896/rutin-nge-
             vape-dan-rokok-biasa-remaja-klaten-kena-penyakit-ini.






                                                                                                           17
   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31