Page 23 - E-Modul Interkatif Sejarah Agresi Militer Belanda di Lampung_Neat
P. 23

Batalyon Pertempuran 23 dan 24 tergabung bersama dalam daerah pertahanan Front   Selatan
                di bawah pimpinan Mayor M. Sukardi Hamdani dan Kapten Laut C. Souhoka sebagai Kepala
                Staffnya. Panglima  TNI Komandemen Sumatra  atau  Wakil  Panglima  Besar Letjen  R.
                Soehardjo dengan Surat Keputusan No. 36/Pn/47 tanggal 28 November 1947 menetapkan
                bahwa  Daerah  Lampung  dan  Sumatra  Selatan  menjadi  daerah  militer  dan  sekaligus
                mengangkat:

                1. Kolonel Syamaun Gaharu, Komandan Brigde, Garuda Hitam menjadi Komandan Daerah
                Militer Lampung dan Palembang Selatan.


                2. Wan Abdul Rachman, Wakil Ketua Dewan Pertahanan Daerah Lampung, menjadi wakil
                komandan dengan pangkat Letnan Kolonel Tituler.


                3. Marsid Alamsyah Caropeboka, patih diperbantukan pada Residen menjadi Panitera
                dengan pangkat Mayor Tituler (45, Sejarah Perjuangan Kemerdekaan Di Lampung
                Buku I).

                1. Sebagai penasehat-penasehat adalah:


                A.Urusan Civi                     : a. RM. Rukadi Wirjahardja Bupati Umum  Keresidenan Lampung
                                                            : b. Pangeran Harun Kepala Marga Cempaka 17

                B.Urusan Lalu Lintas         : a.Suep Inspektur Jawatan Kereta Api Sumatera Selatan
                                                            : b. Mas Sahid Kepala Pejabat Umum Lampung


                C.Urusan Ekonomi             : a. Suparto, Pejabat Kemakmuran Lampung
                                                            : b. R. M. Soencoyo Sastrodiningrat

                D.Urusan Politik                 : a. Nungcik, anggota eksekutif DPD Lampung
                                                            : b. Ismail, Wakil Kepala BBK

                E.Urusan Agama dan Adat : a. Raja Pagaralam, bekas Pesirah
                                                            : b. A. Yasin, Ketua Umum Masyumi


                Kemudian  dibentuk  Mahkamah Tentara  di Lampung,  dibawah pimpinan  M. Gele Harun,
                dengan pangkat Letkol Tituler (45, Sejarah Perjuangan Kemerdekaan Di Lampung Buku I)


















                                                                                                              14
   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28