Page 19 - PAJAK PENGHASILAN UMUM
P. 19

P E R P A J A K A N  | 18






               E. Cara Menghitung Pajak Penghasilan
                       Pajak penghasilan dihitung dengan mengalikan tarif tertentu terhadap dasar pengenaan pajak.
               Adapun dasar pengenaan pajak dalam istilah perpajakan dinamakan Penghasilan Kena Pajak (PKP).
               Penghasilan  Kena  Pajak  merupakan  dasar  atas  perhitungan  untuk  menentukan  besarnya  pajak
               terutang. Untuk menghitung Penghasilan Kena Pajak ada proses yang harus dilalui yaitu dengan cara
               menghitung  berdasarkan  peraturan  yang  telah  ditetapkan  oleh  pemerintah.  Untuk  menghitung  PPh
               terutang, digunakan rumus berikut:

                       Ketika  rumus  tersebut  disampaikan  pada  Wajib  Pajak,  serentak  Wajib  Pajak  bertanya
               berapakah  tarif  pajak  yang  berlaku  di  Indonesia  agar  saya  tidak  salah  dalam  menghitung  pajak?
               Jawabannya ada pada UU PPh pasal 17. Di dalam UU tersebut tarif pajak penghasilan dibagi menjadi
               dua,  yaitu  Wajib  Pajak  Orang  Pribadi  Dalam  Negeri  dan  Wajib  Pajak  Dalam  Negeri  Badan  dan
               Bentuk Usaha Tetap.

                   1.  Tarif PPh Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri dijelaskan dalam UU PPh Pasal 17 ayat
                       (1).
                       No.   Keterangan                                                      Tarif Pajak
                             Tarif PPh Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri
                       1.    Sampai dengan Rp.50.000.000                                     5%
                       2.    Diatas Rp.50.000.000 sampai dengan Rp.250.000.000               15%
                       3.    Diatas Rp.250.000.000 sampai dengan Rp.500.000.000              25%
                       4.    Diatas Rp.500.000.000                                           30%

                   2.  Tarif Wajib Pajak Dalam Negeri Badan dan Bentuk Usaha Tetap.
                              Dalam UU PPh Pasal 17 ayat (2a) Tahun 2010 menyatakan tarif pajak Dalam Negeri
                       Badan dan Bentuk Usaha tetap 25%. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008
                       menyatakan:
                          a)  Wajib  pajak  badan  dalam  negeri  dengan  peredaran  bruto  sampai  dengan
                              Rp50.000.000,00  mendapatkan  fasilitas  berupa  pengurangan  tarif  sebesar  50%  dari
                              tarif sebagaimana dijelaskan pada nomor 2 paragraf pertama pasal 17 ayat (1b) dan
                              ayat (2a) yang dikenakan atas Penghasilan Kena Pajak dari bagian peredaran bruto
                              sampai dengan Rp4.800.000.000,00.
                          b)  Adapun  fasilitas  atas  pengurangan  tersebut  berdasarkan  pemungutan  pajak  self
                              assesment  pada  saat  penyampaian  SPT  Tahunan  PPh  Wajib  Pajak  Badan,  artinya
                              tidak perlu melayangkan surat permohonan untuk memperoleh fasilitas tersebut.
                          c)  Peredaran bruto yang dimaksud adalah penghasilan yang diterima atau diperoleh dari
                              kegiatan  usaha  sebelum  dikurangi  biaya  untuk  mendapatkan,  menagih,  dan
                              memelihara  penghasilan  baik  berasal  dari  Indonesia  maupun  berasal  dari  luar
                              Indonesia, yang meliputi:
                          d)  Adapun  fasilitas  yang  telah  diberikan  bukan  sebuah  pilihan  Bagaimana
                              penerapan  tarif  umum  bagi  Wajib  Pajak  Badan?  Untuk  menjawab  pertanyaan  ini,
                              pemerintah  membedakan  menjadi  tiga,  masing-masing  adalah:  Tarif  12,5%  bagi
                              Wajib  Pajak  Badan  dengan  peredaran  bruto  tidak  melebihi  Rp4.800.000.000,00
                              artinya  semua  Penghasilan  Kena  Pajak  dikalikan  dengan  12,5%.  Adapun  contoh
                              Wajib  Pajak  di  bawah  ini  adalah  Wajib  Pajak  yang  memilih  untuk  dikenai  Pajak
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24