Page 3 - PAJAK PENGHASILAN UMUM
P. 3

P E R P A J A K A N  | 2


               PAJAK PENGHASILAN UMUM





                      ajak  penghasilan  merupakan  pajak  yang  dikenakan  terhadap  Subjek  Pajak  atas
                      penghasilan yang diterima atau diperolehnya dalam suatu tahun pajak. Subjek Pajak

                      tersebut  dikenakan  pajak  apabila  menerima  atau  memperoleh  penghasilan.  Subjek
               Pajak  yang  menerima  atau  memperoleh  penghasilan  dalam  Undang-undang  Pajak

               Penghasilan  Indonesia disebut sebagai Wajib Pajak. Dengan kata lain, Wajib Pajak adalah

               orang  pribadi  atau  badan  yang  telah  memenuhi  kewajiban  subjektif  maupun  kewajiban
               objektif. Wajib Pajak dikenakan pajak atas penghasilan yang diterima atau diperoleh selama

               satu  tahun  pajak  atau  dapat  pula  dikenakan  pajak  untuk  penghasilan  dalam  bagian  tahun
               pajak, apabila kewajiban pajak subjektifnya dimulai atau berakhir dalam bagian tahun pajak.

               Yang  dimaksud  dengan  tahun  pajak  dalam  Undang-undang  Pajak  Penghasilan  Indonesia
               adalah tahun takwim. Namun, Wajib Pajak dapat menggunakan tahun buku yang tidak sama

               dengan tahun takwim, sepanjang tahun buku tersebut meliputi jangka waktu 12 (dua belas)

               bulan.



               A. Pengertian Penghasilan



                       Menurut  UU  PPh  Pasal  4  ayat  (1),  yang  dimaksud  penghasilan  adalah  setiap  tambahan

               kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak, baik yang berasal dari Indonesia
               maupun  dari  luar  Indonesia,  yang  dapat  dipakai  untuk  konsumsi  atau  untuk  menambah  kekayaan
               Wajib Pajak yang bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apa pun.


                       Pengertian  penghasilan  di  atas  menunjukkan  adanya  lima  elemen  penting  yang  perlu
               dipahami menyangkut penghasilan, yaitu:


                   1.   Penghasilan  adalah  setiap  tambahan  kemampuan  ekonomis,  yakni  penghasilan  yang
                       ditinjau  dari  aspek  ekonomisnya,  bukan  secara  akuntansi.  PPh  menganut  pendekatan

                       pertambahan yang melihat wujud penghasilan dari indikasi adanya pertambahan kemampuan
                       ekonomis Wajib Pajak, tanpa memandang asal atau sumber penghasilan tersebut. Pendekatan

                       pertambahan  lebih  komprehensif  cakupannya  dan  lebih  efektif  dalam  mengumpulkan
                       penerimaan pajak.
                   2.   Diterima atau diperoleh, menunjukkan adanya pengakuan penghasilan baik diakui pada saat

                       diterima  (cash  basis)  ataupun  diakui  pada  saat  diperoleh  (acrual  basis).  Pajak  bisa
   1   2   3   4   5   6   7   8