Page 5 - PAJAK PENGHASILAN UMUM
P. 5
P E R P A J A K A N | 4
3. Penghasilan yang dikecualikan dari objek pajak.
B. Subjek Pajak Penghasilan
Undang-undang Pajak Penghasilan Indonesia mengatur pengenaan Pajak Penghasilan
terhadap Subjek Pajak berkenaan dengan penghasilan yang diterima atau diperolehnya dalam
suatu Tahun Pajak sehingga Subjek Pajak akan dikenakan Pajak Penghasilan apabila
menerima atau memperoleh penghasilan. Subjek Pajak yang menerima atau memperoleh
penghasilan dalam Undang-undang Pajak Penghasilan Indonesia selanjutnya disebut “Wajib
Pajak”.
Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan yang menurut ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan ditentukan untuk melakukan kewajiban perpajakan.
Termasuk di dalam pengertian Wajib Pajak adalah kewajiban pemungut pajak atau pemotong
pajak tertentu.
Wajib Pajak dikenakan pajak atas Pajak Penghasilan yang diterima atau diperolehnya
selama satu Tahun Pajak atau dapat pula dikenakan pajak untuk penghasilan dalam bagian
Tahun Pajak, apabila kewajiban pajak subjektifnya dimulai atau berakhir dalam Tahun Pajak.
Yang dimaksud Tahun Pajak adalah jangka waktu satu tahun takwim (1 Januari sampai
dengan 31 Desember), kecuali apabila Wajib Pajak menggunakan tahun buku yang tidak
sama dengan tahun takwim, sepanjang tahun buku tersebut meliputi jangka waktu 12 (dua
belas) bulan. Sedangkan yang dimaksud dengan bagian Tahun Pajak adalah bagian dari
jangka waktu satu Tahun Pajak.
Yang Menjadi Subjek Pajak
Pengertian Subjek Pajak dalam Undang-undang Pajak Penghasilan Indonesia
meliputi orang pribadi, warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan, badan, dan
bentuk usaha tetap, yaitu sebagai berikut.
a) Orang Pribadi
Orang pribadi sebagai Subjek Pajak dapat bertempat tinggal atau berada di
Indonesia ataupun di luar Indonesia.