Page 7 - PAJAK PENGHASILAN UMUM
P. 7
P E R P A J A K A N | 6
11. Orang atau badan yang bertindak selaku agen yang kedudukannya
tidak bebas
12. Agen atau pegawai dari perusahaan asuransi yang tidak didirikan dan
tidak bertempat kedududkan di Indonesia yang menerima premi
asuransi atau menanggung resiko di Indonesia.
Subjek Pajak Dalam Negeri dan Luar Negeri
Dalam Undang-undang Pajak Penghasilan Indonesia, Subjek Pajak
Penghasilan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu Subjek Pajak dalam negeri dan
Subjek Pajak luar negeri. Subjek Pajak dalam negeri menjadi Wajib Pajak apabila
telah menerima atau memperoleh penghasilan, sedangkan Subjek Pajak luar negeri
sekaligus menjadi Wajib Pajak, sehubungan dengan penghasilan yang diterima dari
sumber penghasilan di Indonesia atau diperoleh melalui bentuk usaha tetap di
Indonesia. Dengan perkataan lain, Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan yang
telah memenuhi kewajiban subjektif dan objektif.
Perbedaan yang penting antara Wajib Pajak dalam negeri dan Wajib Pajak luar
negeri terletak dalam pemenuhan kewajiban perpajakannya, antara lain:
a) Wajib Pajak dalam negeri dikenakan pajak atas penghasilan baik yang
diterima atau diperoleh dari Indonesia dan dari luar Indonesia, sedangkan
Wajib Pajak luar negeri dikenakan pajak hanya atas penghasilan yang berasal
dari sumber penghasilan di Indonesia;
b) Wajib Pajak dalam negeri dikenakan pajak berdasarkan penghasilan netto
dengan tarif umum, sedangkan Wajib Pajak luar dikenakan pajak berdasarkan
penghasilan bruto dengan tarif pajak sepadan ;
c) Wajib Pajak dalam negeri wajib pajak menyampaikan SPT ( Surat
Pemberitahuan Tahunan) sebagai sara pelaporaan pajak yang terutang dalam
suatu tahun pajak, sedangkan Wajib pajak luar negeri tidak wajib
menyampaikan SPT( Surat Pemberitahuan Tahunan ) karena kewajiban
pajaknya telah dipenuhi melalui pemotongan pajak yang bersifat final.
Yang dimaksud dengan Subjek Pajak Dalam Negeri