Page 93 - 20201219 - Tempo - Korupsi Bansos Kubu Banteng
P. 93

12/20/2020        Malala Maiwand dan Kelamnya Perlindungan terhadap Jurnalis dan Aktivis di Afghanistan - lnternasional - majalah.tempo.co
                     Maiwand dibesarkan di Nangarhar setelah kekuasaan Taliban jatuh. Dia sangat
                     menentang kembalinya Taliban dan kerap menyampaikan pandangannya secara
                     terbuka. Menjelang perundingan damai antara Taliban dan pemerintah pada

                     Februari lalu, dia menyebut masa kekuasaan Taliban pada 1990-an sebagai
                     "zaman kegelapan" bagi perempuan Afganistan. Pada masa itu, Taliban

                     menerapkan syariat Islam versi mereka yang menindas kaum Hawa. Perempuan,
                     misalnya, dilarang bersekolah dan bekerja. Taliban juga menculik dan menjual
                     para perempuan sebagai budak seks.


                     "Tak ada orang Afganistan, khususnya perempuan, yang dapat menerima
                     kembalinya rezim Taliban. Saya ingin mendapat jaminan dari Anda sebagai

                     pemimpin pemerintahan," katanya kepada Hamdullah Mohib, penasihat
                     keamanan nasional pemerintah, dalam sebuah pertemuan dengan elite politik

                     Nangarhar, Juli lalu. "Selepas perjanjian damai dengan Taliban, akankah saya
                     diizinkan berpartisipasi dalam pertemuan seperti ini, memegang mik dan bertanya
                     seperti yang saya lakukan sekarang?"


                     Kematian Maiwand terjadi hanya beberapa hari setelah Pakta Pertahanan Atlantik
                     Utara (NATO) dan Uni Eropa mengeluarkan pemyataan bersama yang mengecam

                     penyerangan terhadap para jumalis. Namun aparat keamanan Afganistan jarang
                     menemukan pelaku pembunuhan jumalis dalam dua dekade terakhir.


                     Sebelum Maiwand, pada 12 November lalu, Elias Dayee, koresponden Radio
                     Liberty, yang didanai pemerintah Amerika Serikat, tewas dibom di Provinsi

                     Helmand. Dayee pemah menyampaikan kepada Human Rights Watch bahwa dia
                     mendapat banyak ancaman pembunuhan yang menuntutnya berhenti meliput
                     operasi militer Taliban. Yama Siawash, pembawa acara televisi Tola News yang

                     barn saja pindah kerja menjadi penasihat komunikasi bank sentral Afganistan,
                     juga terbunuh dalam sebuah ledakan di Kabul lima hari sebelumnya.


                     Kekerasan terhadap jumalis, politikus, dan pembela HAM di sana dilaporkan
                     memburuk dalam beberapa bulan terakhir. Inspektur Jenderal Khusus Amerika

                     untuk Rekonstruksi Afganistan (SI GAR) menyebutkan ada kenaikan 50 persen
                     "serangan yang dimulai oleh musuh" dibanding tiga bulan sebelumnya. Data
                     SIGAR mencatat, pada kuartal ketiga tahun ini, 2.561 orang sipil menjadi korban
                     dengan 876 di antaranya terbunuh. Pada kuartal kedua, terdapat 1.787 korban

                     dengan 582 orang tewas.


                     Jumlah korban sipil terendah dalam dua tahun terakhir tercatat pada kuartal
                     pertama tahun ini, yakni 1.309 orang dengan 510 di antaranya tewas. Ini masa

                     ketika wakil Afganistan, Amerika, dan Taliban mencapai kesepakatan damai
                     dalam pertemuan di Doha, Qatar, pada 29 Februari. Sebagai bagian dari




      read://https_majalah.tempo.co/?url=https%3A%2F%2Fmajalah.tempo.co%2Fread%2Finternasional%2F162123%2Fmalala-maiwand-dan-kelamn...  4/5
   88   89   90   91   92   93   94   95   96   97   98