Page 116 - PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK KELAS VIII
P. 116
Sejak saat itu ia selalu siap mendatangi rumah-rumah yang kelahiran bayi
dan menyuruh para orang tuanya segera memberikan nama untuk anak-anaknya
atau ia sendiri langsung memberikan nama untuk anak-anak itu. Nama yang
diberikannya selalu bermakna baik seperti: Selamat, Sentosa,…dan sebagainya.
Mapawa merasa bahwa ia dipanggil Dewa untuk menyelamatkan dan memimpin
orang-orang yang sekampung dengan dia.
(Romo Yosef Lalu, Pr., Percikan Kisah Anak Manusia, Komkat KWI)
1. Berdasarkan cerita di atas, rumuskan beberapa pertanyaan guna semakin men-
dalami makna cerita secara khusus bahwa manusia dapat menjadi tanda dan
sarana keselamatan bagi manusia lainnya.
2. Dari beberapa pertanyaan yang telah disampaikan, rumuskan jawabannya dan
diskusikan dengan teman kalian dalam kelompok ataupun secara klasikal.
2. Memahami bahwa Gereja adalah Tanda dan Sarana
Penyelamatan oleh Allah
Gereja merupakan tanda dan juga sarana penyelamatan Allah kepada manusia.
Gereja hadir untuk menjadi alat Tuhan dalam karya penyelamatan-Nya. Hal ini dapat
terungkap dalam dua dokumen Gereja di bawah ini.
Lumen Gentium Art. 1
TERANG PARA BANGSALAH Kristus itu. Maka Konsili suci ini, yang
terhimpun dalam Roh Kudus, ingin sekali menerangi semua orang dengan cahaya
Kristus, yang bersinar pada wajah Gereja, dengan mewartakan Injil kepada semua
makhluk (lih. Mrk 16: 15). Namun, Gereja itu dalam Kristus bagaikan sakramen,
yakni tanda dan sarana persatuan mesra dengan Allah dan kesatuan seluruh
umat manusia. Maka dari itu, menganut ajaran konsili-konsili sebelum ini, Gereja
bermaksud menyatakan dengan lebih cermat kepada umatnya yang beriman dan
kepada seluruh dunia, manakah hakikat dan perutusannya bagi semua orang.
Keadaan zaman sekarang lebih mendesak Gereja untuk menunaikan tugas itu,
yakni supaya semua orang, yang dewasa ini tergabungkan secara lebih erat berkat
berbagai hubungan sosial, teknis dan budaya, memperoleh kesatuan sepenuhnya
dalam Kristus.
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti 109