Page 243 - IPS KELAS VIII
P. 243

7) Perang Jagaraga di Bali
                       Perang Jagaraga berawal ketika Belanda dan Kerajaan di Bali bersengketa
                    tentang  hak tawan karang.  Hak tawan karang menyatakan bahwa setiap
                    kapal yang kandas di perairan Bali menjadi hak penguasa di daerah tersebut.
                    Pemerintah Belanda memprotes raja Buleleng yang menyita 2 (dua) kapal
                    milik  Belanda.  Raja  Buleleng  tidak  menerima  tuntutan  Belanda  untuk
                    mengembalikan  kedua kapalnya. Persengketaan  ini menyebabkan Belanda
                    melakukan serangan terhadap Kerajaan Buleleng pada tahun 1846. Belanda
                    berhasil menguasai Kerajaan Buleleng, sementara Raja Buleleng menyingkir
                    ke Jagaraga dibantu oleh Kerajaan Karangasem.
                       Setelah berhasil merebut Benteng Jagaraga, Belanda melanjutkan ekspedisi
                    militer tahun 1849. Dua kerajaan Bali, yaitu Gianyar dan Klungkung menjadi
                    sasaran Belanda pada tahun 1906. seluruh kerajaan di Bali pun jatuh ke pihak
                    Belanda setelah rakyat melakukan perang habis-habisan sampai mati, yang
                    dikenal dengan perang puputan jagaraga.


                                                                      Wawasan

                    Puputan Margarana
                       Untuk melawan musuh rakyat Bali tidak segan-segan melakukan perang
                    puputan. Pada tahun 1946, perang puputan terjadi lagi saat  pasukan I Gusti
                    Ngurah Rai  melawan Belanda. Pada 20 November 1946, sejak pagi-pagi
                    buta tentara Belanda mulai mengadakan pengurungan terhadap Desa Marga.
                    Dalam pertempuran sengit itu, semua anggota pasukan Ngurah Rai bertekad
                    tidak akan mundur sampai titik darah penghabisan. Di sinilah pasukan Ngurah
                    Rai mengadakan “Puputan” atau perang habis-habisan di Desa Margarana
                    sehingga semua pasukan yang berjumlah 96 orang  gugur, termasuk Ngurah
                    Rai sendiri. Sebaliknya, di pihak Belanda ada lebih kurang 400 orang yang
                    tewas.






                                                                 Aktivitas Individu



                       1.  Kunjungilah perpustakaan sekolah, kemudian carilah buku tentang
                           perlawanan atau perang yang terjadi di berbagai daerah Indonesia!
                       2.  Bacalah  buku tersebut dengan seksama. Cermati setiap tokoh yang
                           berperan dalam peristiwa tersebut.






                 230       Kelas VIII SMP/MTs
   238   239   240   241   242   243   244   245   246   247   248