Page 236 - PROSES & TEKNIK PENYUSUNAN UNDANG-UNDANG
P. 236

PROSES PERSIAPAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG DARI PEMERINTAH,
                            DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH, SERTA
                            PEMBENTUKAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG
                                                                  DAN PERMASALAHANNYA

                           4.   Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang pada
                                Masa Pemerintahan Presiden K.H. Abdurrahman Wahid
                                Pemilu 1999 akhirnya dilangsungkan dan menempatkan  wakil-
                           wakil rakyat yang mengisi kursi perwakilan di DPR. Setelah melakukan
                           penyempurnaan terhadap Ketetapan MPR Nomor II/MPR/1973 tentang
                           “Tatacara Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia”,
                           menjadi Ketetapan MPR Nomor  VI/MPR/1999 tentang “Tatacara
                           Pencalonan dan Pemilihan Presiden dan  Wakil Presiden Republik
                           Indonesia”, maka MPR pun kemudian mengangkat K.H. Abdurrahman
                           Wahid menjadi Presiden dan Megawati Soekarno Putri sebagai Wakil
                           Presiden. 241

                                Namun pemerintahan Presiden  Abdurrahman  Wahid ini tidak
                           berlangsung lama, melainkan hanya sekitar 20 bulan dengan
                           jumlah Perppu  yang dibentuk selama  masa pemerintahan Presiden
                           Abdurrahman  Wahid sebanyak 3 (tiga) Perppu dan semuanya
                           mengatur bidang ekonomi. Hal ini menunjukkan bahwa kegentingan
                           yang memaksa dari Perppu yang dibentuk hanya berkenaan di bidang
                           ekonomi. 242

                           5.   Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang pada
                                Masa Pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri
                                Selama pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri dibentuk
                           4 (empat) Perppu. 2 (dua) Perppu di tahun 2002 dan 2 (dua) Perppu di
                           tahun 2004. Keempat Perppu tersebut tidak ada satupun berkenaan
                           dengan  keadaan  darurat  militer  di  Aceh.  Bahwa  sejak  akhir  masa
                           pemerintahan Presiden Soeharto, diberlakukan keadaan darurat militer
                           di Aceh yang dipicu oleh pemberontakan yang dilakukan oleh Gerakan
                           Aceh Merdeka (GAM). Setelah memasuki masa reformasi, Presiden
                           Habibie memberlakukan keadaan darurat sipil. Pada masa Presiden
                           Megawati, seluruh  wilayah Provinsi Nanggroe  Aceh Darussalam
                           dinyatakan dalam Keadaan Bahaya dengan tingkatan Keadaan Darurat
                           Militer. Pada tanggal 18 Mei 2004, Keadaan Bahaya diubah lagi menjadi
                           tingkatan Darurat Sipil.
                          241 Satya Arinanto, Hak Asasi Manusia dalam Transisi Politik di Indonesia, Jakarta: Pusat Studi Hukum Tata
                       Negara Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2011, hlm. 250.
                          242 Ibid., hlm. 252.


                                                                                  219
                                                                         dpr.go.id
   231   232   233   234   235   236   237   238   239   240   241