Page 254 - BUKU KATA FADLI CATATAN KRITIS DARI SENAYAN
P. 254

MEMBELA   BAB XI
                                                                    BURUH INDONESIA




                      Tidak ada satupun negara di dunia yang membuka pintunya
                 sedemikian lebar bagi tenaga kerja asing, kecuali kualifikasinya memang
                 tidak tersedia di dalam negeri. Di ASEAN saja, dalam MEA, kita punya
                 perjanjian bahwa pekerja asing yang diperbolehkan hanya terkait delapan
                 profesi dan itupun jabatannya spesifik dan telah ditentukan. Lha ini
                 pemerintah tidak melakukan tindakan apapun atas ribuan buruh asal Cina
                 yang kualifikasinya hanya buruh angkut, penggali tanah, tukang semen,
                 atau tukang rumput.
                      Sebagai investor, Cina hanya merupakan negara dengan investasi
                 terbesar kesembilan saja di Indonesia. Begitu juga sebagai kreditor, kredit
                 dari Cina hanya menempati urutan kelima, kalah oleh Singapura, Jepang,
                 AS dan Belanda. Tapi anehnya, jumlah tenaga kerja asing kita didominasi
                 oleh Cina, hingga 23 persen. Dari sisi politik dagang, sudah jelas Cina lebih
                 diuntungkan daripada kita.
                      Saya  juga  ingin  mengingatkan  bahwa  investasi  asing  secara
                 konservatif mestinya bisa membuka lapangan kerja bagi tenaga kerja
                 Indonesia. Apalagi, menurut data BPS, jumlah pengangguran terbuka di
                 Indonesia semakin meningkat. Saya pernah membaca jika ada sebuah
                 pabrik yang 90 persen tenaga kerjanya berasal  dari Cina. Itu adalah
                 kebijakan yang tidak benar.



                                                          Jakarta, 16 Juli 2016


























                                                                  CATATAN-CATATAN KRITIS  259
                                                                         DARI SENAYAN
   249   250   251   252   253   254   255   256   257   258   259