Page 255 - BUKU KATA FADLI CATATAN KRITIS DARI SENAYAN
P. 255
Dr. Fadli Zon, M.Sc
(2)
PEMERINTAH TERBUKTI
ISTIMEWAKAN TENAGA KERJA ASING
I tengah tren integrasi ekonomi dan kawasan, pemerintah
seharusnya memberi perlindungan terhadap kepentingan
tenaga kerja lokal dari gempuran tenaga kerja asing, bukan
malah sebaliknya. Sehingga, relaksasi aturan tenaga kerja
Dasing yang dilakukan oleh Pemerintah harus kita kritik.
Menurut saya, Perpres No. 20/2018 tentang Penggunaan Tenaga Kerja
Asing tak berpihak pada kepentingan tenaga kerja lokal.
Kebijakan ini menurut saya salah arah. Waktu kampanye dulu
Presiden Joko Widodo berjanji menciptakan 10 juta lapangan kerja bagi
anak-anak bangsa. Namun, tiga tahun berkuasa pemerintah malah terus-
menerus melakukan relaksasi aturan ketenagakerjaan bagi orang asing.
Melalui integrasi ekonomi ASEAN, serta berbagai ratifikasi kerjasama
internasional lainnya, tanpa ada pelonggaran aturan sekalipun sebenarnya
arus tenaga kerja asing sudah merupakan sebuah keniscayaan. Nah,
pada situasi itu yang sebenarnya kita butuhkan justru adalah bagaimana
melindungi tenaga kerja kita sendiri.
Kita selama ini sudah ugal-ugalan dalam membuka pasar domestik
kita bagi produk-produk luar, jangan kini pasar tenaga kerja kita juga dibuka
untuk orang asing tanpa ada perlindungan berarti. Apalagi, dibandingkan
negara ASEAN lain, kita saat ini memang paling tidak protektif terhadap
kepentingan nasional.
Dalam bidang perdagangan, misalnya, menurut data INDEF tahun
2017, kita hanya memiliki hambatan nontarif sebanyak 272 poin. Padahal,
Malaysia dan Thailand saja, masing-masing punya hambatan nontarif
sebanyak 313 poin dan 990 poin. Kecilnya jumlah hambatan nontarif di
Indonesia menunjukkan buruknya komitmen kita dalam melindungi
industri dan pasar dalam negeri. Pemerintah seharusnya serius melindungi
260 KATA FADLI