Page 5 - BUKU KATA FADLI CATATAN KRITIS DARI SENAYAN
P. 5

KATA FADLI,
                                     TENTANG FADLI



                             ELAMA hampir lima tahun mengemban amanat sebagai wakil
                             rakyat, saya selalu bersikap terbuka pada rekan-rekan jurnalis.
                             Dalam berbagai situasi dan kesempatan, saya tak pernah
                             menghindar jika dimintai pendapat. Hampir saban hari saya
                 Smelayani doorstop. Sikap terbuka semacam itu saya anggap
                 sudah menjadi bagian dari tugas sebagai wakil rakyat.
                      Setiap anggota parlemen memang harus siap ditanyai isu-isu yang
                 terkait dengan bidang tugasnya, baik isu-isu menyangkut kebijakan publik,
                 maupun isu-isu kemasyarakatan secara umum. Karena sikap terbuka itulah,
                 hampir tiap hari pendapat saya dikutip media massa.
                      Ternyata, hal semacam itu telah mendatangkan keuntungan sekaligus
                 kerugian untuk saya. Keuntungannya jelas, pendapat-pendapat saya
                 kemudian mendapatkan publisitas luas, baik di media cetak, elektronik,
                 maupun digital.  Setiap kritik yang saya lontarkan selalu mendapatkan
                 atensi cukup luas. Dalam lima tahun terakhir ini saya dianggap salah seorang
                 newsmaker.
                      Namun, kerugiannya, saya kemudian dicitrakan sebagai tokoh yang
                 kontroversial, cerewet (nyinyir), dan cenderung sinikal. Kesan negatif itu
                 muncul karena saya dianggap mengomentari semua hal dengan perspektif
                 sinis. Saya tak bisa menyalahkan kesan tersebut, meskipun tentu saja tak bisa
                 membenarkannya. Kesan itu mungkin muncul karena komentar-komentar
                 saya memang tajam dan terus terang.
                      Sikap terbuka saya untuk melayani doorstop, di mana para jurnalis
                 bisa bertanya mengenai isu apapun, adalah pangkal kenapa kesan negatif
                 tadi bisa muncul. Ujungnya, saya jadi terkesan cerewet, karena menanggapi
                 hampir semua isu yang menjadi headline media massa setiap hari.
                      Di sisi lain, platform media digital yang menuntut informasi serba
                 cepat dan ringkas, telah membuat keterangan-keterangan yang saya
                 sampaikan tak lagi dimuat secara utuh. Jika saya melontarkan kritik,
                 misalnya, argumentasi yang mendasari kritik itu seringkali tak lengkap
                 dikutip, sehingga kesan yang muncul kemudian saya sekadar melontarkan
                 tone negatif, tanpa argumen apapun. Inilah yang telah melahirkan



                                                                  CATATAN-CATATAN KRITIS  v
                                                                         DARI SENAYAN
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10