Page 286 - BUKU NATIONAL INTEREST DAN AGENDA PEMBANGUNAN
P. 286

MENYERAP ASPIRASI MENCIPTAKAN SOLUSI
                                                        NATIONAL INTEREST DAN AGENDA PEMBANGUNAN



               menandai perpindahan kembali ibukota negara dari Yogyakarta ke Jakarta.
                     Di  usianya  yang ke-72 tahun pada  2021,  perusahaan  ini  telah
               jauh berkembang. Saat ini ada  90 destinasi di seluruh dunia, dengan
               600 penerbangan per hari dan mengoperasikan 144 pesawat. Berbagai
               penghargaan internasional pun sudah banyak diraih Garuda, terutama tentang
               kualitas layanan cabin crew.
                     Kini Garuda  tengah menghadapi prahara. Sama seperti perusahaan
               penerbangan lainnya, pandemi covid-19 telah membuat kinerjanya anjlok.
               Dalam sebuah rekaman suara yang beredar di publik pada Mei 2021, terdengar
               suara Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Saputra yang menyampaikan
               kepada karyawannya bahwa utang Garuda mencapai Rp 70 triliun dan setiap
               bulan terus bertambah. Kenapa? Pendapatan yang peroleh tidak sebanding
               dengan biaya yang harus ditanggung, gap-nya sangat besar.
                     Bulan Mei itu memang merupakan salah satu bulan terburuk Garuda.
               Pendapatannya diperkirakan hanya US$ 56 juta, sementara biaya itu biaya
               yang harus ditanggung tidak kurang dari US$ 136 juta yaitu untuk bayar sewa
               pesawat US$ 56 juta, maintenance pesawat US$ 20 juta, avtur US$ 20 juta,
               biaya pegawai US$ 20 juta. Pada Mei itu, menurut Irfan,  secara cash flow
               Garuda sudah negatif, dan modal sudah minus Rp 41 triliun.
                     Ia juga menyampaikan bahwa bisa saja
               tiba-tiba operasional Garuda berhenti seketika.
               Pertama,  para  lessor yang  meminjamkan
               pesawat melarang terbang semua pesawat
               yang disewa Garuda karena Garuda tak
               memenuhi kewajibannya. Kedua, dipailitkan
               secara hukum oleh para pihak yang merasa
               dirugikan Garuda.
                     Dari sebuah dokumen milik Garuda
               terungkap bahwa masalah yang dihadapi
               berasal dari dua arah. Pertama, tata kelola
               korporasi buruk, adanya kerjasama  yang
               memberatkan perusahaan seperti mark-up nilai
               pesawat, dan kasus suap serta pencucian uang
               pada 2011-2012. Menurut Bloomberg Garuda
               adalah highest aircraft rental cost to revenue




                                                                         dpr .g o.id  295
   281   282   283   284   285   286   287   288   289   290   291