Page 285 - BUKU NATIONAL INTEREST DAN AGENDA PEMBANGUNAN
P. 285

MENYERAP ASPIRASI MENCIPTAKAN SOLUSI
            NATIONAL INTEREST DAN AGENDA PEMBANGUNAN



                  Pernyataan itu disampaikannya setelah sejumlah media memberitakan
            tentang dokumen milik Kementerian BUMN yang memuat masalah yang
            dihadapi maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia. Dokumen itu
            antara lain berisi tentang empat opsi yang bisa dilakukan mengatasi masalah
            Garuda. Pertama, pemerintah terus mendukung kinerja Garuda melalui
            pinjaman ekuitas.
                  Kedua, menerapkan legal bankruptcy untuk melakukan restrukturisasi
            kewajiban Garuda seperti bayar utang, biaya sewa, dan pemenuhan kontrak
            kerja. Ketiga, Garuda dibiarkan melakukan restrukturisasi dengan kemampuan
            sendiri. Pada saat bersamaan ada maskapai penerbangan lain yang mengambil
            alih sebagian besar rute yang ditinggalkan Garuda. Keempat, Garuda akan
            dilikuidasi.
                  Beredarnya dokumen itu makin menguatkan kekhawatiran publik
            terhadap kondisi Garuda.  Menangkap kekhawatiran itulah, pada 2 Juni 2021
            Rachmat Gobel didampingi Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Martin Manurung
            dari Fraksi Partai NasDem mendatangi manajemen Garuda. “Alasan bertemu
            karena berkembangnya berita yang membuat kekhawatiran. Karena Garuda
            sebagai BUMN, dengan nama besarnya, tentu kami ingin berupaya membantu
            supaya Garuda tetap eksis dan terus berkembang. Kami harus mencari solusi,
            apa yang bisa dilakukan,” katanya.
                                               Sebagian besar masyarakat memang
                                         mempunyai hubungan emosional  yang
                                         kuat dengan Garuda Indonesia. Tidak hanya
                                         sebagai  flight carrier, BUMN yang sudah
                                         berdiri sejak  28 Desember 1949  atau  sehari
                                         setelah pengakuan kedaulatan Indonesia oleh
                                         Belanda, mempunyai catatan sejarah yang
                                         kuat dalam perjuangan rakyat ini. Kelahirannya
                                         ditandai dengan penerbangan dua pesawat
                                         Dakota DC-3 dari Bandara Kemayoran,
                                         Jakarta, menuju Bandara Maguwo, Yogyakarta
                                         untuk menjemput Presiden Sukarno yang
                                         menandai kembalinya Presiden Pertama RI
                                         ini Jakarta setelah empat tahun mengungsi
                                         di Yogyakarta. Penjemputan ini sekaligus



           294   dpr .g o.id
   280   281   282   283   284   285   286   287   288   289   290