Page 280 - BUKU NATIONAL INTEREST DAN AGENDA PEMBANGUNAN
P. 280
MENYERAP ASPIRASI MENCIPTAKAN SOLUSI
NATIONAL INTEREST DAN AGENDA PEMBANGUNAN
prinsip awal yaitu b to b. Akibat pandemi covid-19, Indonesia dihadapkan
pada keterbatasan anggaran untuk pemulihan ekonomi. Soal proyek kereta
cepat, seharusnya pemerintah tetap pada komitmen awal, menyerahkan
sepenuhnya pada konsorsium, bukan mengucurkan dana APBN. Demi menjaga
kepentingan nasional, semua pihak yang terlibat dalam proyek kereta cepat
harus memperhatikan hal ini secara seksama,” kata Rachmat Gobel seperti
dikutip berbagai media Minggu (31/10/2021).
Rachmat Gobel juga mempertanyakan realisasi komitmen transfer
teknologi yang dijanjikan China. Belum terlihat komitmen ini berjalan dengan
baik. Pelaksana proyek ini adalah High Speed Railway Contractor Consortium
(HSRCC). Konsorsium kontraktor ini membagi pekerjaan untuk kedua pihak.
Indonesia mengerjakan 30% melalui Wijaya Karya, dan 70% dikerjakan oleh
kontraktor dari China. Bagaimana realisasinya, masih tanda tanya besar.
Menurut Rachmat Gobel, sewaktu menjabat sebagai Menteri
Perdagangan dan mendampingi Presiden Jokowi dalam kunjungan ke Jepang,
masalah transfer teknologi ini sudah dibicarakan. Menurutnya, transfer
teknologi itu memiliki tiga tahap. Pertama, transfer of jobs, yaitu transfer
pekerjaan. Jadi, pengerjaannya dilakukan oleh warga Indonesia, bukan
oleh asing. Inilah yang dilakukan dalam pembangunan Mass Rapid Transit
antara Lebak Bulus-Sudirman, yang juga
menggunakan teknologi Jepang. Dengan cara
ini, warga Indonesia memiliki pengalaman
dalam membangun suatu proyek atau pabrik
atau barang.
Kedua tranfer teknologi dilakukan
melalui transfer of knowhow, yaitu bagaimana
suatu hal dikerjakan. Ini soal pemahaman dan
pengetahuan tentang tata cara dan prosedur
pengerjaan sesuatu. Biasanya ini tentang
kontraktor dan atau subkontraktor pengerjaan
suatu proyek atau produk. Siapa kontraktor
pengeboran, siapa kontraktor pemasangan
rel, siapa kontraktor instalasi, siapa kontraktor
sistem sinyal, dan sebagainya. Intinya ada
transfer pengerjaan, bukan sekadar transfer
pekerjanya.
288 dpr .g o.id