Page 34 - BUKU NATIONAL INTEREST DAN AGENDA PEMBANGUNAN
P. 34
MENYERAP ASPIRASI MENCIPTAKAN SOLUSI
NATIONAL INTEREST DAN AGENDA PEMBANGUNAN
Agribisnis dan Petani Milenial
Kita sebenarnya dibuat tercengang mendengar fakta, jumlah petani
cenderung turun dari tahun ke tahun. Banyak kalangan generasi muda yang
enggan terjun jadi petani. Padalah jumlah generasi ini semakin membludak
yang menurut BPS saat ini sebanyak 145,39 juta orang atau lebih dari separuh
total populasi kita (53,81%). Persoalannya, kenapa mereka enggan jadi petani?
Ini harus dipikirkan bersama, karena di saat berbagai negara berlomba
meningkatkan produksi pangan dengan teknologi sangat modern, anak-anak
muda mereka menjadi garda terdepan.
Dunia pertanian kita memang seolah-olah jauh dari generasi muda.
Banyak aspek yang menciptakan kondisi ini, mulai dari citra yang jauh dari
modernisasi, terlihat kumuh, terbelakang, susah dan kemiskinan. Padahal di
sisi lain, potensi sektor ini sangat besar. Sebagai negara tropis yang dikenal
subur dan iklim yang mendukung, Indonesia mempunyai lahan yang luas.
Menurut data Statistik Pertanian 2019, dari potensi yang ada, luas
penggunaan lahan pertanian pangan di Indonesia baru mencapai 34,8 juta
hektar. Masih ada lahan yang belum diusahakan seluas 10.770.888 Ha (30,92%).
Dari lahan yang sudah digarap itu, 7.105.145 Ha (20,40%) berbentuk sawah,
tegal/ kebun 11.697.807 Ha (33,59%), kemudian ladang/huma 5.256.223 Ha
(15,09%).
Terlepas dari berbagai aspek yang
membuat generasi muda enggan jadi petani,
meningkatkan wawasan generasi muda
terhadap sektor pertanian harus dilakukan. Agar
kalangan ini bisa melihat dengan lebih jernih
potensi yang ada, tidak sekedar memandang
sektor pertanian dari sisi citra yang ada
sekarang ini. Perlu ditekankan, sektor pertanian
tidak hanya sebatas pada bersawah atau terjun
ke ladang, tapi jauh lebih luas dari itu. Usaha
pertanian atau lebih dikenal agribisnis adalah
mulai dari penyediaan bahan baku, proses
tanam, pengembangbiakan, panen, pasca
panen, dan proses pengolahan.
dpr .g o.id 27