Page 44 - BUKU DARI SENAYAN UNTUK INDONESIA
P. 44
dari senayan untuk indonesia
Pakar Komunikasi Politik Effendi Gazali menilai
keberadaan kritik sangat penting. Menurut Effendi, di
Amerika Serikat, presidennya mengundang pengkritik
tiga bulan sekali. Hal ini dilakukan agar presiden tidak
hanya menerima laporan ABS (Asal Bapak Senang) dari
jajarannya.
Lomba Kritik DPR yang digagas Bamsoet ini juga
hadir di momen yang tepat yakni terjadinya keterbelahan
masyarakat pada dua kelompok. Pertama, kelompok
bersuara seakan-seakan pemimpin itu tidak bisa salah.
Kedua, kelompok lain yang seolah terus bersuara
kencang bahwa pemimpin selalu salah. “Siapa tahu nanti
ada lomba kritik presiden,” kata Effendi.
Lomba Kritik DPR 2018 juga sebagai penyeimbang dan
pembuktian bahwa ada era baru di DPR di mana ketuanya
membuka pintu kritik, sementara UU MD3 yang disebut
membuat DPR antikritik tengah diuji materi di Mahkamah
Konstitusi (MK).
Menurut Wakil Rektor Universitas Indonesia (UI),
Bambang Wibawarta, Lomba Kritik DPR 2018 adalah
sebuah fenomena menarik. DPR era Bamsoet terkesan
lebih komunikatif dan terbuka kepada masyarakat untuk
masuk, melihat dan mengkritik.
7