Page 85 - BUKU DARI SENAYAN UNTUK INDONESIA
P. 85
dari senayan untuk indonesia
“Ketika mendapat informasi sudah ada gerak-geriknya
untuk melakukan penyelundupan, kita bisa langsung
bergerak untuk mengamankan dan tidak menunggu lagi.
Ingat, kita memiliki 17 ribu pula, dan banyaknya pelabuhan
tikus yang tidak terjangkau,” kata Firman.
Berkaca dari berbagai persoalan tersebut, Firman
mendesak pemerintah segera mengajukan revisi UU
Narkotika. Revisi itu harus sejalan dengan perkembangan
dan kecanggihan kejahatan narkotika global.
“Kalau tidak, DPR siap mengambil alih inisiatif revisi
UU Narkotika. UU Narkotika sudah sangat mendesak
untuk segera diperbarui guna menyelamatkan generasi
muda dari ancaman narkoba,” tuntas Firman.
“Namun, sampai saat ini belum juga
selesai,” kritik Firman dalam diskusi
tersebut.
Senada dengan Firman, anggota Komisi III dari Fraksi
Partai Keadilan Sejahtera Nasir Djamil memandang UU
Nomor 35 Tahun Tentang Narkotika tidak cukup lagi
menangkal masif dan sistemiknya peredaran narkotika di
Indonesia. Banyak jenis narkoba yang belum masuk dalam
UU yang disahkan pada 2009 itu. Revisi UU nanti harus
memasukkan jenis-jenis narkotika baru yang belum masuk.
50