Page 184 - BUKU DAULAT RAKYAT FAHRI HAMZAH
P. 184

BAB IV
                                   Dr. Fadli Zon, M.Sc
                        REFORMASI PARLEMEN DI BERBAGAI NEGARA



                 dan berlanjut di bulan-bulan
                 berikutnya, pengunjuk rasa     Monarki di kawasan
                 menyerukan tuntutannya. Di-    Teluk yang paling

                 akhirinya diskriminasi terha-  nyata terkena dampak
                                                Arab Awakening
                 dap populasi Syiah, partisipasi   adalah Bahrain
                 politik yang lebih besar dan
                 perubahan kebijakan imigrasi yang memungkinkan warga
                 Sunni untuk dengan cepat diberikan kewarganegaraan
                 dalam upaya mengubah demografi negara.   96

                   Para pengunjuk rasa juga menuntut pengunduran diri
                 Perdana Menteri Khalifa bin Salman (yang telah menjabat
                 sejak 1971) dan pembentukan monarki konstitusional. Raja
                 Hamad bin Isa al-Khalifa awalnya menanggapi protes ini
                 dengan menggunakan tiga alat berbeda: tindakan represi

                 keras terhadap demonstran, bantuan dari kawasan
                 regional  Gulf Cooperation Council/  Dewan Kerjasama
                 Teluk (GCC), dan upaya kooptasi dengan menyerukan
                 dialog dengan oposisi.

                   Pada bulan Maret, setelah kegagalan upaya jangka
                 pendek  dalam  dialog antara  Putra  Mahkota Salman bin
                 Hamad bin Isa al-Khalifa dan perwakilan dari blok oposisi
                 utama, al-Wefaq, pemerintah menyambut baik paket



                 96    Benedetta Berti and Yoel Guzansky, “Gulf Monarchies in a Changing Middle East: Is
                      Spring Far Behind”, Foreign Policy Research Institute, November 24, 2014



                                           177 DPR RI
   179   180   181   182   183   184   185   186   187   188   189