Page 189 - BUKU DAULAT RAKYAT FAHRI HAMZAH
P. 189

FAHRI HAMZAH
                                     DAULAT RAKYAT
                           Tentang Reformasi Parlemen dan Pelembagaan Demokrasi



                 dengan  perubahan  politik  di  wilayah  tersebut.  Memang
                 setelah Musim Semi Arab, terjadi langkah mundur dari
                 beberapa kemajuan yang dibuat sebelum Juni 2012

                 menuju otoritas parlemen yang lebih besar. Boikot oposisi
                 dari  dua  pemilihan  terakhir  telah  membuat  Majelis
                 Nasional jika tidak dikatakan benar-benar ompong,
                 setidaknya kekurangan anggota yang ingin menggunakan
                 giginya.  Pemerintah    telah   menindak     perbedaan
                 pendapat, menggunakan  alat-alat,  seperti  pembatalan
                 kewarganegaraan, yang lebih menunjukkan ciri khas dari
                 absolutisme kawasan Teluk.

                   Meskipun demikian, pengalaman parlementer Kuwait
                 tetap sangat penting bagi monarki kawasan Teluk.
                 Suasana  hati  saat  ini  di  dunia  Arab  akan  berlalu,  dan

                 ketika itu terjadi warga di kawasan Teluk akan mencari
                 model partisipasi politik yang diperluas; dan Kuwait
                 menyediakan model seperti itu. Oleh karena itu, layak
                 untuk mempertimbangkan asal-usul dan prospek Majelis
                 Nasional Kuwait. Ini adalah parlemen paling kuat di
                 antara monarki Arab di Teluk, dan contoh kuat tentang
                 bagaimana partisipasi politik tersebut suatu hari nanti
                 dapat diperluas di monarki lain. Tidak hanya model Kuwait
                 merupakan alternatif yang paling mungkin bagi status

                 quo,  namun  juga  bisa  menjadi  satu-satunya  alternatif
                 yang dapat dicapai (dan diinginkan) di kawasan Teluk.



                                           182 DPR.GO.ID
   184   185   186   187   188   189   190   191   192   193   194