Page 194 - BUKU DAULAT RAKYAT FAHRI HAMZAH
P. 194

BAB IV
                                   Dr. Fadli Zon, M.Sc
                        REFORMASI PARLEMEN DI BERBAGAI NEGARA



                      6.  Terakhir, beberapa atribut pengecualian untuk
                         karakter nasional Kuwait. Ada sesuatu yang
                         melekat dalam budaya dan karakter nasional

                         Kuwait yang menghasilkan lebih banyak
                         partisipasi politik dan hambatan lebih besar pada
                         keluarga yang berkuasa. 103
                   Jill Crystal, dalam karya seminalnya tahun 1990 tentang

                 Kuwait  dan  Qatar,  berpendapat  bahwa  kedua  emirat
                 dibedakan oleh peran masing-masing kelas pedagang
                 dalam politik dan masyarakat. Di Kuwait, kelas pedagang
                 secara  historis  kuat  dan  independen  dari  keluarga
                 yang  berkuasa.  Sebaliknya  di  Qatar,  kelas pedagang
                 kecil, lemah dan tergantung. Ketika minyak muncul,
                 para pedagang Kuwait mampu menerjemahkan posisi

                 historis mereka ke posisi istimewa dalam masyarakat
                 dan politik. Dalam artikel lain yang ditulis kemudian,
                 Crystal dengan al-Shayeji, berpendapat bahwa posisi para
                 pedagang dalam masyarakat Kuwait mendorong al-Sabah
                 untuk memposisikan Majelis Nasional yang kuat, untuk
                 mengimbangi pengaruh pedagang.    104




                 103    Jill Crystal and Abdallah al-Shayeji, “The Pro-Democratic Agenda in Kuwait: Structures
                      and Context”, in Rex Brynen, Bahgat Korany and Paul Noble (eds), Political Liberalization
                      and Democratization in the Arab World: Comparative Experiences, Boulder, CO: Lynne
                      Rienner, 1998
                 104    Michael  Herb,  The Origins of  Kuwait’s National  Assembly, LSE  Kuwait  Programme
                      Paper Series 39, London School of Economics and Political Science (LSE), March 2016



                                           187 DPR RI
   189   190   191   192   193   194   195   196   197   198   199