Page 9 - BUKU GELORA KATA KATA FAHRI HAMZAH
P. 9
Dr. Fadli Zon, M.Sc
KATA PENGANTAR
rumah yang sebelumnya tertutup dan sumpek. Rumah yang
tertutup dan sumpek inilah perlambang sistem totaliter yang
di dalamnya tikus hidup nyaman. Sistem totaliter memang
sengaja menyimpan korupsi di dalam dirinya. Respon sistem
totaliter dalam menghadapi korupsi adalah dengan mengambil
salah satu tikus yang paling besar, lalu dibunuh dengan keji
di jalanan agar tikus-tikus lainnya ketakutan. Sementara
demokrasi tidaklah bekerja dengan cara membangun
ketakutan di benak massa untuk bekerja di luar kesadarannya.
Demokrasi mengakhiri era ketertutupan dengan membangun
sistem terbuka. Ketika demokrasi dianut, maka terbukalah
jendela rumah yang membuat cahaya masuk sampai ke lorong
dan selubung terdalam tempat tikus nyaman mengerat.
Melihat cahaya masuk maka keluarlah tikus-tikus yang
memang takut dengan cahaya dan keterbukaan. Itulah
penjelasan kenapa banyak sekali kasus korupsi yang terkuak
di era awal transisi menuju demokrasi. Bukan karena pilihan
atas demokrasi yang membuat korupsi semakin banyak, tapi
demokrasilah yang menguak sehingga tikus keluar dari sarang
persembunyiannya. Namun harus diingat perbedaan respon
sistem totaliter dan demokrasi dalam memandang korupsi.
Sistem totaliter membangun ketakutan di benak massa
sembari memberikan justifikasi moral sebagai sumber korupsi,
tanpa hendak memperbaiki sistem. Sementara demokrasi
bekerja dengan cara membuka seluruh dinding rumah agar
cahaya masuk, sehingga tak ada lagi tempat yang nyaman bagi
ix