Page 538 - BUKU EMPAT - DPR RI MASA ORDE BARU: MENGUATNYA PERAN NEGARA 1967-1997
P. 538

SEABAD RAKYAT INDONESIA
                  BERPARLEMEN



                                                   perubahan ABRI menjadi tentara profesional dan pengembalian Polisi
                                                   menjadi lembaga keamanan sipil. Gerakan ini diinisiasi para jenderal
                                                   intelektual di tubuh ABRI seperti Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
                                                                                                                 447
                                                   Rumusan akhir RUU yang mengatur jumlah anggota ABRI di DPR
                                                   disetujui Fraksi-fraksi di Komisi II DPR dan segera diteruskan ke
                                                   pembicaraan tingkat IV (pandapat akhir fraksi) pada Sidang Paripurna
                                                   DPR mendatang. Selain mengucapkan terima kasih, pemerintah berjanji
                                                   materi lain yang diusulkan Fraksi-fraksi DPR yang tidak berhubungan
                                                   dengan RUU Susunan dan Kedudukan MPR, DPR, dan DPRD tersebut
                                                   menjadi bahan masukan dan akan dibahas pada masa yang akan
                                                   mendatang. 448
                                                         Persetujuan tersebut disampaikan dalam sidang Komisi II DPR
                                                   yang merupakan pembicaraan tingkat III tentang perubahan atas UU
                                                   No.16/1969 tentang susunan dan kedudukan MPR, DPR, dan DPRD
                                                   sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan UU No.2/1985
                                                   yang dipimpin ketua komisi II DPR Chaeruddin Harahap. Mendagri
                                                   Moh. Yogie S. Memet mengatakan, pemerintah berterimakasih kepada
                                                   DPR atas lancarnya pembahasan RUU tersebut. Pembahasan antara
                                                   Pemerintah dan DPR, dilandasi dengan adanya sikap keterbukaan,
                                                   toleransi yang tinggi, kebersamaan, dan kekeluargaan. Dengan
                                                   demikian, dapat dirampungkan melalui musyawarah mufakat, tepat
                                                   waktu dan hanya mengenai satu pasal, yaitu tentang anggota ABRI
                                                   yang diangkat di DPR. 449
                                                         Padahal pada tahun 1992, ketika para akademisi Indonesia
                                                   mulai membicarakan untuk memperkecil jumlah anggota ABRI di
                                                   DPR, Soeharto mulai memberi reaksi keras. Tidak mungkin, katanya,
                                                   bagi ABRI untuk melepas peranan politiknya dan semata-mata
                                                   melaksanakan fungsi militernya. Dengan menuduh para akademisi
                                                   tidak mampu memahami hakikat yang sesungguhnya makna Dwifungsi,
                                                   Soeharto memberikan jaminan kepada perwira, yang disebutnya rekan-
                                                   rekan perwira, yang mengunjungi peternakannya di Tapos, Jawa Barat,
                                                   bahwa kehadiran ABRI dalam badan legislatif tidak hanya mewakili
                                                   ABRI, tetapi juga untuk melaksanakan tugas yang dipercayakan kepada
                                                   ABRI oleh rakyat. Dia kembali mengulangi bahwa Dwifungsi angkatan
                                                   bersenjata Indinesia memiliki landasan hukum yang kuat di samping
                                                   alasan historis berdasarkan sejarah perjuangan Nasional.




                                                   447   Ibid.
                                                   448  Kompas, Sabtu 10 Juni 1995.
                                                   449  Ibid.



                                       dpr.go.id   538





         Buku 4 Bab VII CETAK.indd   538                                                                           11/22/19   6:06 AM
   533   534   535   536   537   538   539   540   541   542   543