Page 359 - BUKU MENYERAP ASPIRASI MENCIPTAKAN SOLUSI
P. 359
MENYERAP ASPIRASI MENCIPTAKAN SOL USI
tentu tidak hanya dalam pengembangan industri herbal,
tetapi juga bagi pengembangan subekonomi kreatif lainnya
yang berbasis teknologi, budaya, maupun sumber daya alam,”
kata Rachmat.
Untuk itu, harus ada kebijakan yang kondusif dari
pemerintah untuk meningkatkan peran peneliti dan industri
dalam menerapkan triple helix. Peran pemerintah dalam
menjembatani kolaborasi tersebut sangat penting seperti
insentif bagi industri dan peneliti.
Rachmat mengakui, dibanding negara-negara lain,
Indonesia tertinggal dalam memberi insentif kepada industri
dalam program riset dan pengembangan inovasi. Hal ini
antara lain terlihat pada tertinggalnya Indonesia dalam
menerapkan proses hilirisasi dalam industri.
Proses hilirisasi dalam pengembangan industri manufaktur
nasional tertinggal sehingga sampai saat ini ekspor kita lebih
banyak dalam bentuk bahan mentah, sementara impor dalam
bentuk bahan baku dan bahan baku penolong.
“Berbagai masalah yang terkait dengan birokrasi dan
insentif untuk mendorong penelitian dan pengembangan
produk industri harus mendapat perhatian dan secepatnya
diselasaikan agar visi Indonesia Negara Maju pada 2045
betul-betul bisa terwujud,” kata Rachmat Gobel. (*)
338