Page 374 - BUKU MENYERAP ASPIRASI MENCIPTAKAN SOLUSI
P. 374

SATU TAHUN KIPRAH WAKIL KETUA DPR KORINBANG DR (HC) RACHMAT GOBEL

                    impor bahan baku penolong, biaya sistem verivikasi legalitas
                    kayu (SVLK) yang tinggi serta rencana impor katu bulat (log).
                    Berbagai  masalah  ini  telah menimbulkan  biaya tinggi dan
                    ketidakpastian usaha bagi industri mebel dan kerajinan.
                       API Jatim  melalui  Ketuanya Sherina  Kawilarang
                    mengharapkan pemerintah melakukan relaksasi tarif listrik
                    PLN atau diskon tarif listrik untuk industri agar cashflow bisa
                    terbantu dan bisa bertahan. Jika tidak, pelaku industri TPT
                    akan semakin terpukul di era pandemic Covid-19 ini dan akan
                    kian banyak karyawan terpaksa di-PHK.
                       Sementara itu Ketua Aprisindo Jatim Winyoto Gunawan
                    mengharapkan agar pemerintah menghapuskan  kembali
                    ketentuan karantina pada impor bahan baku kulit. Sebelumnya
                    aturan karantina ini sudah  dihapus,  namun entah kenapa
                    kembali diberlakukan melalui Peraturan Menteri Pertanian
                    No. 136/kpts/hk/150/m/02/2020 pada Februari lalu. Aturan ini
                    disamping birokratis, juga sangat memberatkan, mengganggu
                    kelancaran produksi serta menambah biaya.
                       Aprisindo juga berharap, dalam pelaksanaan program
                    restrukturisasi  pembelian    mesin    yang   dianggarkan
                    Kemenperind pada 2021 mendatang, anggotanya bisa
                    prioritas.
                       Keluhan  juga datang dari Himpunan  Nelayan dan
                    Pengusaha  Perikanan (HNPP) antara lain  banyak  pungutan
                    seperti   PNBP  (Penerimaan Negara Bukan  Pajak)  oleh
                    Kementerian Kelautan dan Perikanan atas objek hasil tangkap
                    ikan, perkiraan per kapal sekitar Rp 100.000.000. Ini  harus
                    dibayarkan sebelum kapal mendapat surat ijin penangkapan
                    ikan (SIPI) dan diperpanjang per tahun.
                       Anggota HNPP juga diawajibkan membayar Pajak Bumi dan
                    Bangunan (PBB LAUT), dimana setiap kapal yang beroperasi
                    di kawasan laut tertentu dikenakan pajak atas nilai ikan yang
                    ditangkap (NJOP) yang nilainya bisa mencapai  Rp10.000.000-


                                                                           353
   369   370   371   372   373   374   375   376   377   378   379