Page 370 - BUKU MENYERAP ASPIRASI MENCIPTAKAN SOLUSI
P. 370
SATU TAHUN KIPRAH WAKIL KETUA DPR KORINBANG DR (HC) RACHMAT GOBEL
“Untuk mengatasi seluruh persoalan itu, saya
mengusulkan agar pemerintah membantu dengan
menerapkan pelaksanaan audit tahunan dengan melakukan
audit komunal. Mempermudah perizinan dan menghapus
persyaratan legalitas perizinan TUK. Mempermudah
persyaratan dokumen impor produk bahan baku penolong,”
ujar Budianto.
Wacana Ekspor Log
Dalam kesempatan itu, Ketua Himpunan Industri Mebel
dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) Abdul Sobur melaporkan
kepada Rachmat Gobel bahwa saat ini muncul wacana
pembukaan kembali kebijakan ekspor kayu gelondongan
atau log. Wacana ini diinisiatif oleh Komunitas Rimbawan
Nusantara (KRN) dengan alasan harga jual yang lebih tinggi
di pasar dunia.
Namun, menurut Abdul Sobur, wacana KRN itu sama
sekali tidak mempertimbangkan dampak jangka panjang
terhadap perekonomian nasional secara keseluruhan. Ekspor
log akan membuat industri mebel dan kerajinan kesulitan
untuk mendapatkan bahan baku, ekonomi nasional juga akan
kehilangan nilai tambah dari sektor industri hilir kehutanan.
Disamping itu, menurut Aron Jongkey salah satu pelaku
industri mebel, data KRN tidak sesuai dengan realita
lapangan. Menurut KRN, harga log di dalam negeri hanya Rp
1,2 juta per m3, sementara di pasar ekspor mencapai US$ 250
atau setara Rp 3,5 juta. Kenyataannya, harga log dalam negeri
bervariasi. Harga log kayu karet misalnya berada di kisaran
Rp. 700.000, sementara mahoni rentangnya antara Rp 1,2 juta
sampai dengan Rp 2,5 juta.
“Alasan yang disampaikan KRN tidak tepat, dan tidak
melihat kepentingan perekonomian jangka panjang yang
349