Page 368 - BUKU MENYERAP ASPIRASI MENCIPTAKAN SOLUSI
P. 368

SATU TAHUN KIPRAH WAKIL KETUA DPR KORINBANG DR (HC) RACHMAT GOBEL
                    PRESS RELEASE
                    Stop Ego Sektoral

                    untuk Selamatkan

                    Primadona Ekspor


                    Mebel dan Kerajinan




                    Surabaya: Kalangan industri mebel dan kerajinan meminta
                    kementerian terkait menghilangkan ego sektoral agar
                    tidak  menekan kelangsungan hidup  sektor industri  ini.
                    Kewenangan yang  dimiliki  harusnya  disinergikan,  menjadi
                    kekuatan meningkatkan nilai tambah industri nasional, bukan
                    menjadi penghambat di tengah kerja keras Presiden Jokowi
                    memulihkan ekonomi nasional di era pandemi covid-19.
                       Terkait dengan masalah yang tengah dihadapi,   pelaku
                    industri  mebel nasional Presiden Direktur PT Integra Indo
                    Cabinet  Tbk   Halim  Rusli mengatakan, pemerintah  harus
                    meninjau  kembali  regulasi  yang  menghambat  seperti
                    aturan impor bahan balu penolong. Pasalnya, kapasitas dan
                    kemampuan  industri bahan baku  penolong dalam negeri
                    belum  mampu  mendukung  kebutuhan  industri  mebel dan
                    kerajinan.
                       Dampaknya, tegas Halim Rusli, sangat merugikan. “Bukan
                    hanya membuat pelaku industri kelimpungan memenuhi
                    permintaan pasar domestik dan ekspor tepat waktu, regulasi
                    yang ada juga  menimbulkan konsekuensi kenaikan biaya
                    produksi sehingga mengerus daya saing,” kata Halim saat
                    berdialog dengan Wakil  Ketua DPR  Koordinator Bidang
                    Industri dan Pembangunan Rachmat Gobel, Sabtu (3/10/2020),
                    yang melakukan kunjungan kerja sejumlah pusat industri di
                    Jawa Timur.
                                                                           347
   363   364   365   366   367   368   369   370   371   372   373