Page 74 - BUKU MENYERAP ASPIRASI MENCIPTAKAN SOLUSI
P. 74
MENYERAP ASPIRASI MENCIPTAKAN SOL USI
Kerja, dan penyalur/penyedia jasa Pekerja Rumah
Tangga;
c. Dasar yuridisnya bahwa faktanya kerja Pekerja Rumah
Tangga ditempatkan pada posisi di mana pekerjaannya
memang belum memiliki norma hukum. Posisinya
bersifat domestik, tetapi ada aktivitas relasi yang perlu
dilihat sebagai ranah formal. Payung hukum yang
telah ada dan terkadang dikaitkan dengan pekerja
rumah tangga misalnya Undang-undang No.18 Tahun
2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia,
dan Undang-Undang No.13 Tahun 2003 Tentang
Ketenagakerjaan, sebenarnya belum mewakili situasi
dan kondisi pekerja rumah tangga sehingga perlu
payung hukum secara spesifik mengatur tentang
perlindungan pekerja rumah tangga;
d. Pekerja Rumah Tangga memiliki karakteristik
tersendiri, tempat kerjanya yang berada dalam
ruang privat (rumah tangga) bersifat domestik,
jenis pekerjaan, waktu kerja, maupun relasi dengan
pemberi kerja. Jauh sebelumnya, pekerja rumah tangga
hanya sering diistilahkan oleh masyarakat sebagai
pembantu rumah tangga atau asisten rumah tangga.
Terdapat transformasi nilai dari sisi pengakuan akan
keberadaan pekerja rumah tangga sebagai sebuah
profesi/ pekerjaan, sehingga diperlukan suatu tata
hukum yang komprehensif, melindungi relasi kerja
antara pekerja rumah tangga dan pemberi kerja serta
jasa penyalur/penyedia pekerja rumah tangga.
Berdasarkan keempat alasan tersebut, Rachmat Gobel akan
mendukung dan mendorong DPR RI untuk menyelesaikan
RUU PPRT guna memberikan payung hukum bagi pekerja
rumah tangga.
52