Page 69 - BUKU MENYERAP ASPIRASI MENCIPTAKAN SOLUSI
P. 69
SATU TAHUN KIPRAH WAKIL KETUA DPR KORINBANG DR (HC) RACHMAT GOBEL
a. Fenomena kekerasan seksual terhadap perempuan dan
anak terus meningkat. Data Komnas Perempuan pada
tahun 2019 menunjukkan 406.178 kasus kekerasan
seksual terhadap perempuan. Selain itu KPAI juga
merilis data kekerasan seksual terhadap anak di tahun
2019 menunjukkan korban mencapai 123 anak, terdiri
atas 71 anak perempuan dan 52 anak laki-laki. Forum
Pengada Layanan (FPL) memantau dan melaporkan
bahwa sudah terjadi sedikitnya 106 kasus kekerasan
seksual selama pandemi Covid-19, dari bulan Maret s/d
Mei tahun 2020.
b. Mengutip risalah kebijakan RUU PKS yang diterbitkan
oleh Komnas Perempuan menyebutkan bahwa tidak ada
pengaturan yang komprehensif tentang sembilan jenis
kejahatan (yaitu pelecehan seksual, eksploitasi seksual,
pemaksaan kontrasepsi, pemaksaan aborsi, perkosaan,
pemaksaan perkawinan, pemaksaan pelacuran,
perbudakan seksual, dan penyiksaan seksual) sebagai
tindak pidana dalam peraturan perundang-undangan
yang berlaku, sehingga terjadi kekosongan hukum
yang memberi dampak pada keterbatasan korban
dalam mengakses hak atas keadilan dan penanganan.
c. RUU PKS ini lebih berbasis pada perspektif
perlindungan korban. Korban dan keluarga harus
mendapat dukungan proses pemulihan dari negara,
melalui Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan
Perempuan dan Anak (P2TP2A) untuk membantu
proses pemulihan korban kekerasan seksual, namun
peraturan undang-undang yang sedang berlaku belum
menyediakan jaminan atas pemenuhan hak-hak
korban dan keluarga korban karena kekerasan seksual
pada dasarnya tidak hanya membuat korban terluka
secara fisik, tetapi juga psikis. Hal itu juga dialami oleh
47