Page 83 - BUKU MENYERAP ASPIRASI MENCIPTAKAN SOLUSI
P. 83

SATU TAHUN KIPRAH WAKIL KETUA DPR KORINBANG DR (HC) RACHMAT GOBEL

                    Rachmat Gobel melihat semakin pentingnya UMK/IKM untuk
                    melakukan inovasi di bidang disain  agar tidak kalah dengan
                    produk  perusahaan  tekstil  besar,  dan  juga  produk  impor.
                    Dengan tetap mempertahankan kearifan budaya lokal sebagai
                    basis industri batik, pengrajin kini dituntut untuk mampu
                    mengadaptasi disain mereka dengan kebutuhan  konsumen
                    yang makin dinamis.
                       Kunjungan ke Yogya ini merupakan yang kedua dilakukan
                    Rachmat Gobel, di  mana  sebelumnya  pada  November 2019
                    juga melakukan kunjungan ke sejumlah sentra kerajinan.
                       Dalam kasus seperti usaha batik, menurut Rachmat Gobel,
                    pola pemberdayaan juga  harus menyangkut peningkatan
                    kemampuan  inovasi  disain  dan  juga  teknologi  produksi.
                    Peran pemerintah sangat penting agar eksistensi batik tetap
                    terjaga dalam menghadapi gempuran industri tekstil modern
                    yang kekinian kian menjamur.
                       Kepada  pengrajin  Rachmat  Gobel  mengharapkan  agar
                    mampu menyesuaikan diri dengan trend ke depan yang akan
                    kian didominasi oleh teknologi digital. Pengrajin harus bisa
                    adaptif  karena  kemajuan  dunia  digital  membuka  peluang
                    untuk masuk ke pasar global dengan memanfaatkan teknologi
                    internet.
                       Bayu Permadi, salah seorang pengrajin yang hadir dalam
                    dialog tersebut menyatakan, senang dengan kehadiran Wakil
                    Ketua  DPR-RI/Korinbang ini.  Kehadiran  Rachmat Gobel
                    memantik semangat para pembatik untuk terus berkarya.
                    “Tadi masukan soal inovasi, dibimbing untuk terus berkarya
                    apalagi di kondisi seperti ini. Kita harus bisa go nasional dan
                    internasional dengan memanfaatkan pemasaran via online,”
                    kata pemilik Sembung Batik ini.
                       Dia mengaku, usaha batik yang dikelolanya terpuruk karena
                    pandemi Covid-19. Bahkan, seperti teman-temannya yang lain,
                    omzet mereka sempat anjlok hingga 90 persen sehingga terpaksa


                                                                            61
   78   79   80   81   82   83   84   85   86   87   88