Page 75 - MAJALAH 216
P. 75
SU M B ANG SARAN
kelembagaan dan perorangan parlemen membuka dialog antara (Official Development Assistance/
ini memberikan dampak sinergis Rusia dan Ukraina dan membentuk ODA) sebesar 0,7 persen dari
untuk pertukaran pendapat yang Satuan Tugas (Task Force) sebagai pendapatan nasional bruto (GNI).
kuat dan pengambilan keputusan penghubung dua pihak yang Kelima negara tersebut adalah
kolektif di forum-forum internasional. berkonflik. Inisiatif DPR RI ini mesti Luksemburg, Norwegia, Swedia,
Selain itu, anggota parlemen dapat dipandang sebagai ikhtiar terciptanya Denmark, dan Inggris (PBB dan
memasukkan hasil diplomasi mereka solusi damai atas konflik Rusia dan OECD, 2019). Anggota DPR RI dapat
dalam urusan dalam negeri dengan Ukraina serta untuk mengatasi krisis memanfaatkan sistem parlementer,
mengambil perspektif luas dalam energi dan pangan yang tengah di mana menteri juga merupakan
menjalankan fungsi sehari-hari mengintai dunia akibat perang ini. anggota parlemen, yang dianut
mereka. Meskipun terpilih secara Kedua, Tujuan Pembangunan kelima negara tersebut untuk
lokal, anggota parlemen harus Berkelanjutan (SDGs). Agenda menggalang kerja sama bagi
berpikir secara global. Ini penting pembangunan global ini akan pembangunan nasional dan juga
tidak hanya untuk melindungi berakhir pada 2030—8 tahun dihitung untuk negara-negara berkembang
kepentingan domestik dari pengaruh dari 2022, bukan waktu yang terlalu dalam kerangka Kerja Sama
eksternal yang tidak diinginkan, lama. Secara kelembagaan, DPR Selatan-Selatan (KSS). Komunikasi
tetapi juga untuk menghindari RI telah menunjukkan komitmen sebagai sesama anggota parlemen
serangan balik yang mungkin terjadi yang kuat mengarusutamakan tentu akan cair dan tepat sasaran.
jika tindakan/ keputusan diambil SDGs dalam legislasi, pengawasan, Ketiga, perubahan iklim.
dengan mengabaikan kepentingan pembentukan Panja SDGs, dan Penanganan perubahan iklim
negara lain. keterlibatan aktif dalam forum membutuhkan dukungan
parlemen global, serta menggalang multipihak baik di level global
Diplomasi DPR RI forum konsultasi dengan para maupun nasional. Parlemen,
Menjawab Tantangan pemangku kepentingan: pemerintah- melalui fungsi legislasi,
Global parlemen-bisnis-lembaga amal- pengawasan, anggaran dan
pemerintah daerah-kampus- representasi memegang peran
Bagaimana langkah terobosan lembaga riset. penting dalam memastikan
dan aksi nyata diplomasi parlemen Salah satu masalah yang pelaksanaan Paris Agreement.
sehingga dapat menjadi diplomasi mesti direspons adalah celah Sejak Paris Agreement disepakati
alternatif sebagai antitesis diplomasi (gap) pembiayaan SDGs. Menurut pada 2015 silam, harus diakui
tradisional? Parlemen dan anggota Bappenas (2022), celah pembiayaan bahwa DPR RI menunjukkan
parlemen memiliki karakteristik di Indonesia diperkirakan mencapai komitmen kuat dalam
utama dalam diplomasi: fleksibilitas, 1 triliun dollar AS seiring besarnya implementasi di dalam negeri
informalitas, multiple levels (berbagai dampak pandemi Covid-19. Secara serta inisiatif parlemen dalam
tingkatan dari lokal hingga global), global, celah pembiayaan tahunan mengatasi perubahan iklim.
dan multiple actors (para anggota untuk SDGs juga membengkak. Ratifikasi Paris Agreement (UU
parlemen terlibat tidak hanya Sebelum era Covid-19, celah Nomor 16/ 2016), dan RUU EBT
dengan rekan-rekan mereka sesama pembiayaan tahunan global untuk adalah aksi parlemen bagaimana
legislator tetapi juga dengan individu SDGs mencapai 2,5 triliun dollar AS. menerjemahkan agenda global ke
dan entitas lain). Dengan karakteristik Sekarang angkanya melebar menjadi dalam legislasi. Inisiatif terbaru DPR
tersebut, DPR RI dan anggota USD 4,2 triliun karena pandemi. RI adalah peluncuran A White Paper
parlemen diharapkan berkontribusi Untuk menutup celah on the Agenda for Green Economy
melahirkan terobosan dan aksi kesenjangan pendanaan SDGs, peran in Indonesia: Policy Initiative,
parlemen terhadap persoalan dan strategis diplomasi DPR RI dinantikan Citizen Assembly, and International
agenda global. untuk menggalang pembiayaan Cooperation (Januari 2022).
Dalam kurun 2022 dan tahun- campuran (blended finance) dengan Buku Putih menyoroti beberapa
tahun mendatang, setidaknya, mengombinasikan pembiayaan tantangan serta rekomendasi
terdapat tiga masalah dan agenda dari pemerintah dan swasta dalam seperti penekanan pada kalibrasi
global yang mesti dicermati DPR sejumlah program SDGs. Selain itu, ulang struktur kelembagaan
RI. Pertama, Perang Rusia-Ukraina. DPR RI dapat menjalin kerja sama untuk memberikan kekuatan dan
Dalam Sidang ke-144 IPU, DPR dengan parlemen lima negara yang menanamkan ekonomi hijau ke
RI menempatkan posisi dengan memenuhi target PBB sebagai dalam tujuan kebijakan jangka
mengedepankan peran kolektif negara donor dana pembangunan panjang. l
TH. 2022 EDISI 216 PARLEMENTARIA 75