Page 31 - MAJALAH 222
P. 31

PR OFIL





                                                                                    Disandera di Irak
                                                                                       Tamat SMA, Meutya muda
                                                                                    mendapat beasiswa lagi dan
                                                                                    melanjutkan studi ilmu teknik di
                                                                                    University of New South Wales,
                                                                                    Sidney, Australia. Ia mengambil
                                                                                    jurusan teknik industri. Beasiswa yang
                                                                                    ia dapatkan dari Kementerian Riset
                                                                                    dan Teknologi yang dikepalai BJ.
                                                                                    Habibie, tahun 1996, untuk mencetak
                                                                                    banyak insinyur. Sebagai mahasiswa,
                                                                                    kapasitas intelektual Meutya muda
                                                                                    terus terasah. Dan memasuki tahun
                                                                                    1998, ketika masih tinggal di Australia,
                                                                                    Meutya menyaksikan kerusuhan
                                                                                    melanda Tanah Air. Ia selalu mengikuti
                  FOTO: IST/MH                                                      perkembangan situasi Indonesia yang
                                                                                    genting dari media Australia.
                  Bahagia bersama keluarga tercinta. Noer Fajrieansyah (suami) dan Lyora Ansyah (anak).  Mantan PR Announcer Radio Suara
                                                                                    Indonesia di Sidney itu, bertanya-tanya,
                                                                                    apa sebetulnya yang sedang terjadi
                  dengan Teater Koma. Kebetulan    sangat rajin belajar dan displin,   di Indonesia. Gelombang reformasi
                  sekolahnya dekat dengan Institut   Setiap kali ujian sekolah tiba, Meutya   melanda negeri. Krisis politik sedang
                  Kesenian Jakarta dan Taman Ismail   mengaku merasa stres, karena ia harus   berlangsung, setelah sebelumnya
                  Marzuki (TIM), pusat berkesenian di ibu   mendapatkan nilai tinggi.   ditimpa krisis ekonomi. Suksesi
                  kota. Ia suka menyaksikan pertunjukan
                  seni di TIM. Meutya kecil juga pernah
                  ikut lomba puisi di TIM dan meraih
                  Harapan I. Dari sekian banyak peserta
                  Lomba Cipta dan Baca Puisi itu, ia
                  peserta termuda.
                     Tamat SMP, Meutya sempat
                  melanjutkan ke SMAN 8 Jakarta
                  selama enam bulan, sebelum
                  akhirnya mendapat beasiswa dan
                  melanjutkan sekolah di Creacent Girls
                  School, Singapura. Ibunya yang aktif
                  mencarikan beasiswa bagi Meutya
                  hingga bisa bersekolah di negeri
                  jiran. Sang ibu sangat perhatian pada
                  pendidikan putra putrinya. Meutya
                  masuk 20 siswa penerima beasiswa
                  dan berangkat ke Singapura bersama
                  20 siswa tersebut, tanpa didampingi
                  orangtua.
                     Meutya muda harus beradaptasi
                  dengan lingkungan baru. Pertemuan
                  dengan orangtua dibatasi. Komunikasi
                  dengan keluarga di Tanah Air juga
                  masih sulit, karena pulsa telepon
                  sangat mahal. Uang saku juga sangat
                  pas-pasan. Tinggal di asrama sekolah,
                  ia melihat para pelajar Singapura
                                                   Bersepeda menjadi hobinya yang menyenangkan di sela-sela kesibukan sebagai wakil rakyat.


                                                                                TH. 2023      EDISI 222      PARLEMENTARIA        31
   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36