Page 38 - MAJALAH 211
P. 38

KU N KER
                    K OM ISI  I I I





               Serap Aspirasi Terkait                                          penjatuhan pidana berupa tindakan
                                                                               rehabilitasi, sejalan dengan upaya
                  Revisi UU Narkotika                                          restoratif. Selain itu, diperlukan
                                                                               mekanisme asesmen melalui sebuah
                                                                               Tim Asesmen Terpadu yang sinergis,
                                                                               harmonis, profesional, dan akuntabel
                                                                               serta bertujuan mengutamakan
                                                                               pendekatan rehabilitatif.
                       Komisi III DPR RI      terhadap pemberian sanksi pidana    “Maka mencermati hal tersebut
                        mendengarkan          bagi penyalahguna narkotika.     perlu dilakukan pengkajian yang
               masukan dari berbagai          Penyalahguna, menurut saran      seksama dengan menerima masukan
                                              berbagai pihak, yang telah memenuhi
                                                                               berbagai pihak khususnya di Aceh
                    stakeholder terkait       kriteria tertentu dapat dikategorikan   untuk semakin memperkaya ruang
              revisi UU Narkotika. Hal        sebagai pengguna murni dikenakan   lingkup kajian maupun terhadap
               ini sebagai respon atas        penjatuhan pidana berupa tindakan   efektivitas program Pencegahan dan
              upaya pemerintah yang           rehabilitasi sejalan dengan upaya   Pemberantasan Penyalahgunaan dan
                                              restoratif.
                                                                               Peredaran Gelap Narkoba,” tandasnya.
              mengajukan perubahan                “Walaupun Indonesia telah
                terhadap UU 35 Tahun          memiliki UU Narkotika, angka     Upaya Perbaiki Aturan
                                                                               Penyalahgunaan
             2009 tentang Narkotika.          prevalensi penyalahgunaan narkotika   Narkotika
                                              justru meningkat. Dari berbagai
                                              masukan, terdapat rencana arah      Di Mapolda Jawa Barat,
                                              kebijakan Anti-Narkoba antara lain   Anggota Komisi III DPR RI Arsul Sani
                             akil Ketua       klasifikasi yang tepat terhadap   menegaskan perlu adanya perbakan
                             Komisi III DPR   pemberian Sanksi Pidana bagi     tata kelola manajemen yang
                             RI Pangeran      Penyalahguna,” terang Pangeran di   berkaitan dengan zat psikoaktif.
                             Khairul Saleh    Mapolda Aceh, Akhir Juni lalu.      “Contohnya kalau sekarang
            W mengatakan,                        Penyalahguna yang telah       ini teman-teman penegak hukum
            perlu pendalaman secara           memenuhi kriteria tertentu, sambung   merasakan penentuan suatu
            komprehensif terkait kriteria dan   Pangeran, dapat dikategorikan   zat psikoakfif oleh Kementerian
            sarana untuk klasifikasi yang tepat   sebagai pengguna murni, dikenakan   Kesehatan itu lama, seperti inilah
                                                                               yang nanti harus kita perbaiki dan kita
                                                                               tentukan dalam UU Narkotika yang
                                                                               baru,” ujar Arsul.
                                                                                   Selanjutnya, kata Arsul, politik
                                                                               hukum terkait penyalahgunaan
                                                                               narkotika harus diperjelas “Kalau
                                                                               politik hukumnya itu dalam rangka
                                                                               juga mengatasi over kapasitas
                                                                               lembaga pemasyarakatan,
                                                                               meletakkan rehabilitasi tentu melalui
                                                                               proses hukum tertentu harus jelas
                                                                               agar tidak menimbulkan tafsir ganda
                                                                               bagi penegak hukum yang akhirnya
                                                                               menimbulkan persepsi negatif di
                                                                               tengah masyarakat,” terang Arsul.
                                                                                  Dirinya berharap, dalam
                                                                               pembahasan RUU Narkotika ini
                                                                               dilakukan secara komprehensif dan
                                                                            FOTO:PUNTHO/PDT  menyeluruh sehingga tujuan utama
                                                                               yaitu mengatasi over kapasitas lapas
                                                                               bisa terwujud. Mengingat, kurang dari
            Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh saat memimpin kunjungan kerja di Mapolda Aceh.   70 persen penghuni lapas di seluruh


             38     PARLEMENTARIA      EDISI 211      TH. 2022
   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43