Page 36 - MAJALAH 211
P. 36

KU N KER
                     K OM ISI  I I





                        Perlu Ketegasan BPN untuk


                   Minimalisir Konflik Pertahanan






            Dalam kunjungan
            kerjanya ke NTB dan
            Jambi, Komisi II DPR RI
            meminta agar BPN tegas
            ketika akan menerbitkan
            perizinan terutama
            untuk HGU yang kerap
            menimbulkan masalah.
            Selain itu, dalam lawatan
            ke Kalteng, Komisi II juga
            menyoroti permasalahan
            RTRW yang dirasa belum
            berjalan baik.
                                              FOTO:MUNCEN/PDT



                       etua Komisi II DPR RI
                       Ahmad Doli Kurnia      Ketua Komisi II DPR RI Ahmad Doli Kurnia Tandjung (tengah) saat pertemuan di Mataram, Nusa Tenggara Barat.
                       Tandjung mengimbau
                       agar Badan Pertanahan   perpanjangan ya evaluasi. Kalau   yang masih sangat banyak ini dapat
            K Nasional (BPN) dapat            tidak memberikan plasma minimal   segera terselesaikan. Dan Komisi
            lebih tegas dalam menerbitkan izin   20 persen, ya tidak usah diterbitkan   II DPR RI sangat mendorong dan
            Hak Guna Usaha (HGU) kepada       lagi izin perpanjangannya. Ini soal law   mendukung program Pendaftaran
            perusahaan kelapa sawit di kawasan   enforcement dan ketegasan dari   Tanah Sistematis Lengkap (PTSL)
            hutan. Pasalnya Komisi II DPR RI   aparat kita,” tegas Doli kepada jajaran   yang dijalankan Kementerian Agraria
            kerap menemukan penyimpangan      BPN NTB di Mataram, Nusa Tenggara   dan Tata Ruang (ATR/BPN) sebagai
            HGU, seperti tumpang tindih antara   Barat, awal Juli ini.         salah satu solusi untuk masyarakat
            HGU dengan kawasan hutan, konflik    Doli menyampaikan, pihaknya   terkait permasalahan pertanahan.
            sengketa antara HGU dengan tanah   banyak mendapat laporan, ada
            masyarakat, penggarapan lahan     perusahaan-perusahaan yang tidak   Hati-Hati Hadapi
            yang tidak sesuai dengan izin HGU,   memenuhi peraturan namun izin   Sengketa Lahan
            serta informasi dari KLHK mengenai   HGU tetap diterbitkan dan bahkan   Konflik sengketa lahan menjadi
            perusahaan yang sampai sekarang   diperpanjang. Dimana, dalam aturan   masalah yang dapat merusak
            tidak memiliki izin.              tersebut perusahaan sawit wajib   kesatuan dan persatuan bangsa
                “BPN harus tegas. Dalam       memberikan minimal 20 persen     Indonesia. Dinilai konflik tersebut
            proses pengajuan izin baru, harus   kebun plasma. “Pertanyaannya   tidak kunjung selesai, Komisi II DPR
            langsung dan jelas plasma (kelapa   kenapa diterbitkan? Atau malah   RI menegaskan Kementerian ATR/
            sawit) 20 persen itu diserahkan   diperpanjang?” ucap Doli.        BPN harus berhati-hati sekaligus
            kepada siapa dan dalam bentuk        Politisi Partai Golkar ini berharap   profesional dalam menjalankan tugas
            yang bagaimana. Seharusnya sejak   dengan adanya Panja Evaluasi dan   dan fungsinya.
            awal pada saat penerbitan izin,   Pengukuran Ulang HGU, HGB dan       “Konflik dan sengketa tanah
            jika sudah tidak memenuhi, saat   HPL, permasalahan  pertanahan    ini sudah lama dibiarkan terjadi



             36     PARLEMENTARIA      EDISI 211      TH. 2022
   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41