Page 74 - MAJALAH 211
P. 74
KIA T SEHA T
Resiliensi dan
Perjalanan Panjang
Pandemi
Perubahan bukanlah sesuatu yang baru. Pada 21
Maret 2020, World Health Organization (WHO)
secara resmi menetapkan Covid-19 sebagai pandemi
Oleh: global. Setelahnya, kita memasuki era baru dengan
Nisa Rengganis
Content Data Encoder - Quipper munculnya berbagai tantangan dan perubahan
Indonesia yang belum pernah terjadi sebelumnya. Tingginya
tingkat ketidakpastian dan pergantian kondisi yang
esiliensi (ketangguhan) berlangsung secara cepat, memaksa kita untuk
didefinisikan sebagai mampu beradaptasi dengan setiap perubahan yang
kemampuan untuk
beradaptasi dan tetap terjadi. Terkait adaptasi, resiliensi termasuk
R teguh dalam situasi sulit dalam daftar teratas karakteristik yang
(Reivich dan Shatté, 2002). Semakin diperlukan seseorang dalam
baik kita dapat pulih setelah kita
mengalami sesuatu yang sulit atau menghadapi situasi pandemi.
stres, semakin baik kita terlindungi
dari efek buruk stres. Itulah
mengapa resiliensi tidak hanya dapat Reduksi sumber stres
membantu kesejahteraan mental Mereduksi sumber stres berkaitan
kita, tetapi juga dapat membantu erat dengan kemampuan kita dalam
kesehatan fisik kita (Gaffey, melakukan regulasi emosi. Berfokus
Bergeman, Clark, & Wirth, 2016). hanya pada aspek-aspek situasi yang
Sayangnya, resiliensi bukanlah berada di bawah kendali kita, dapat
karakteristik yang sudah tersedia membantu kita menghadapi hampir
sejak kita dilahirkan. Karakter ini semua krisis.
dikembangkan melalui berbagai
pengalaman yang dilalui seseorang Mengisi pengalaman positif melalui
dalam hidupnya. Setiap krisis, seperti hubungan yang bertanggung jawab
pandemi virus corona saat ini, dapat Membicarakan kesulitan hidup
menguji resiliensi. Psikolog telah tidak membuat kesulitan tersebut
mengidentifikasi beberapa faktor serta merta menghilang, tetapi
yang tampaknya membuat seseorang berbagi dengan teman yang
lebih tangguh, seperti sikap positif, mendukung atau orang yang dicintai
optimisme, kemampuan untuk dapat membuat kita merasa memiliki
mengatur emosi, dan kemampuan seseorang di sisi kita. Hubungan
untuk melihat kegagalan sebagai sosial yang positif, stabil, saling
bentuk umpan balik yang bermanfaat. mendukung, dan bertanggungjawab
Berikut beberapa cara yang bisa sangat berperan dalam meningkatkan
kita lakukan untuk meningkatkan resiliensi seseorang.
resiliensi dalam diri kita.
74 PARLEMENTARIA EDISI 211 TH. 2022