Page 75 - MAJALAH 211
P. 75
KIA T SEHA T
Melatih kekuatan diri yang dimiliki dan penanganan yang cepat dan Melakukan perjalanan di masa
Kebiasaan sehat-cukup tidur, tepat, serta program vaksinasi yang pandemi dan setelahnya bukanlah
makan dengan baik, dan berolahraga- gencar dilakukan turut berperan hal yang mudah. Ketika kita memilih
dapat mengurangi stres, yang pada dalam perubahan kondisi ini. untuk berpergian, ada kekhawatiran
gilirannya dapat meningkatkan Ketika tingkat vaksinasi meningkat dan kesulitan, terkait perubahan yang
ketahanan. Selain itu, memahami dan pembatasan Covid-19 mulai mungkin terjadi dan hal ini membuat
makna dari setiap kejadian dan hidup berkurang, aktivitas sehari-hari stres.
sesuai nilai-nilai yang dimiliki akan perlahan-lahan kembali normal. Salah Satu hal yang dapat kita pastikan
membuat kita lebih mudah menerima satu aspek kehidupan yang terlihat adalah bahwa dunia akan terus
sebuah perubahan. kembali berjalan ‘normal’ setelah berubah. Tuntutan baru akan terus
dua tahun pandemi adalah mobilitas muncul dan memaksa kita untuk
Melakukan Perjalanan Jauh Setelah sosial. Pada masa pandemi, mobilitas beradaptasi. Perubahan membuat
Pandemi sosial sangat dibatasi bahkan tidak stres. Bahkan perubahan positif dapat
Pandemi tidaklah selamanya mungkin untuk dilakukan. Namun, menyebabkan stres karena menuntut
menjadi ancaman besar. Seiring mulai tahun 2022 terjadi perubahan kita untuk melakukan sesuatu yang
dengan berkembangnya kemampuan kebijakan di mana pemerintah berbeda. Oleh karena itu, kemampuan
adaptasi yang dimiliki, kita menjadi kembali memperbolehkan perjalanan resiliensi diperlukan dalam
‘terbiasa’ hidup berdampingan dengan jarak jauh yang melibatkan menghadapi berbagai perubahan
Covid-19. Kualitas layanan kesehatan banyak orang seperti mudik dan dan menjaga kita untuk hidup sehat
yang terus meningkat, pengukuran keberangkatan haji. secara fisik dan mental. l
Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan ketika hendak melakukan
perjalanan jauh pada masa normal baru seperti saat ini.
1. Bagi Anda yang baru pertama kali melakukan perjalanan setelah isolasi, mulailah
perjalanan dengan rute yang dekat dan familier. Mintalah orang terdekat menemani Anda
selama perjalanan untuk mengurangi kecemasan ketika berada di lingkungan baru.
2. Lakukan perencanaan yang mendalam mengenai metode perjalanan, akomodasi, dan
kegiatan yang akan dilakukan selama perjalanan jauh.
3. Pastikan Anda sehat secara fisik dan mental untuk melakukan perjalanan. Jangan
memaksakan diri jika dirasa kondisi Anda tidak prima.
4. Perhatikan aturan perjalanan—terutama yang terkait protokol Covid-19 dari tempat yang
akan Anda tuju dan pastikan Anda mematuhinya.
5. Bagi Anda yang akan meninggalkan keluarga di rumah, pastikan bahwa segala dokumen,
stok pangan, dan kebutuhan lain sudah dipersiapkan secara matang.
6. Persiapkan mental anak-anak Anda dengan mengajak mereka berbicara mengenai
perjalanan Anda dan bagaimana Anda sudah mempersiapkan segalanya selama
meninggalkan mereka.
7. Anda wajib memberikan instruksi yang jelas jika hendak menggunakan pengasuh atau
anggota keluarga lain sebagai wali selama Anda melakukan perjalanan. Termasuk jika ada
jadwal tertentu yang harus dipenuhi, pastikan Anda sudah memberitahukannya.
8. Jangan ragu pula untuk mengaktifkan jaringan koneksi Anda (di luar pengasuh) dalam
membantu mengawasi anak-anak atau memberikan bantuan atas nama Anda ketika
diperlukan.
9. Pada kondisi sebelum pandemi, perjalanan jauh seperti berangkat haji sesungguhnya
sudah memiliki tantangan tersendiri. Perjalanan lintas negara selalu dikaitkan pula dengan
adaptasi budaya dan kondisi geografis yang baru. Geeraert, dkk. (2019), kemampuan
seseorang dalam beradaptasi di tempat baru umumnya dipengaruhi oleh tiga faktor,
yaitu ke mana Anda akan pergi, dari mana Anda berasal, dan orang seperti apa Anda.
Jika dikaitkan dengan pembahasan sebelumnya, resiliensi yang kita miliki akan sangat
membantu dalam proses adaptasi ketika melakukan perjalanan jauh.
TH. 2022 EDISI 211 PARLEMENTARIA 75