Page 24 - MAJALAH 206
P. 24
LEGISLASI
RUU Larangan Minol : emenuhan terhadap
perlindungan bangsa
tersebut pun tidak hanya
Upaya Lindungi P moralitas (keagamaan),
menyangkut dari sisi
Segenap Bangsa tetapi juga terkait kesejahteraan
(ekonomi). Karena itu, dua aspek ini
perlu berjalan beriringan dengan
diakomodir dalam tiap pasal per
pasal, termasuk dalam pembahasan
Rancangan Undang-Undang tentang
Dalam Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun Larangan Minuman Beralkohol (RUU
1945, Indonesia memiliki cita-cita bernegara yang telah Minol) yang hingga kini redaksi judul
disepakati oleh seluruh elemen bangsa. Satu di antaranya tersebut belum disepakati secara bulat
Melindungi Segenap Bangsa. Upaya untuk melindungi bahkan di internal Baleg DPR RI.
Anggota Baleg DPR RI Ibnu
segenap bangsa ini, tidak hanya bersifat individual melainkan Multazam menjelaskan, pembahasan
juga sosial-komunal. Karena itu, kehadiran negara menjadi RUU yang sudah diusulkan dan
penting di tiap aspek dalam rangka pemenuhan tujuan dibahas sejak periode 2009-2014
bernegara tersebut. ini mandeg dan belum menemukan
kata sepakat dalam pembicaraan
Tingkat I antara pemerintah dan
DPR RI saat itu. Meskipun demikian,
Ketua DPR RI periode 2014-2019
Bambang Soesatyo menegaskan
sejumlah RUU yang belum
diselesaikan dapat dibahas pada
masa periode 2019-2024 (carry
over) mengingat sudah memiliki
landasan hukumnya, baik Naskah
Akademik (NA) maupun RUU.
Adapun pada DPR RI periode
2019-2024, RUU Larangan Minol
kembali masuk dalam long-list
RUU yang akan dibahas oleh
DPR RI, bahkan masuk dalam
Prioritas Program Legislasi Nasional
(Prolegnas) 2022. Dalam prioritas
prolegnas, RUU ini tetap menjadi RUU
usul inisiatif Baleg DPR RI. Sejumlah
Anggota Panitia Kerja (Panja) Baleg
DPR RI pun saat ini giat lakukan serap
aspirasi di berbagai daerah untuk
menerima masukan dari berbagai
elemen masyarakat, baik di Provinsi
Maluku, Papua, hingga Bali.
Dari NA yang diterima
Parlementaria tentang RUU
Larangan Minol yang disusun pada
2020 tersebut, dari sisi kesehatan
Minol diakui dapat menimbulkan
beberapa penyakit, mulai dari
Gangguan Mental Organik (GMO),
24 PARLEMENTARIA EDISI 206 TH. 2022