Page 77 - MAJALAH 214
P. 77
WISA T A
Gaya Kolonial
Sentuhan Belanda masih bersisa
sampai sekarang, dimana bangunan
di dalam komplek benteng semuanya
bergaya kolonial. Gedung dan kantor
di dalam area benteng beratapkan
genteng dengan langit-langit yang
sangat tinggi serta jendela besar.
Ventilasi sebanyak-banyaknya sangat
diperlukan bagi iklim tropis sebagai
penangkal hawa lembab, di tengah
penyakit malaria yang menghantui
pendatang Eropa di nusantara.
Bangunan benteng tampak dari udara. FOTO: IST/AHA
Ciri bangunan di benteng ini
khas ditemui di hampir setiap
Tak heran, kedigdayaan kota ini Benteng ini pun jika dilihat dari bangunan kolonial di Indonesia,
tak lepas dari berbagai infrastruktur atas seperti seekor penyu yang Museum Fatahillah di Kota tua
yang menaunginya, salah satunya hendak merangkak turun ke lautan. Jakarta, misalnya, memiliki teknik
Benteng Rotterdam ini. Berawal Hal itu menerangkan filosofi Kerajaan pembangunan yang mirip dengan
dengan nama Benteng Ujung Gowa yang menampilkan keunggulan bangunan dalam Fort Rotterdam ini.
Pandang (Jum Pandang), bangunan penyu dapat hidup di darat maupun Struktur pembagian bangunannya
pertahanan ini adalah sebuah di laut. “Sehingga, Kerajaan Gowa juga lengkap mulai dari kantor
benteng peninggalan Kerajaan digambarkan berjaya di daratan dan administrasi, persuratan, barak
Gowa-Tallo. lautan,” sebut Mahmud. tentara, penjara, dan gereja, juga
Bertahun-tahun berkonfrontasi tanah lapang di tengah benteng
Sejarah Benteng dengan Kompeni Dagang Belanda untuk apel prajurit.
(VOC) Kerajaan Gowa-Tallo Pengunjung juga dapat
Sebagai museum, pengunjung akhirnya takluk juga. Terpaksa menyusuri jalur pertahanan prajurit
dapat mengaksesnya dengan mudah. menandatangani perjanjian Bungayya yang berada di atas dinding benteng.
Tersedia tempat parkir yang luas buat yang salah satu pasalnya mewajibkan Dinding yang memiliki tebal hingga 2
motor dan mobil di depan halaman Kerajaan Gowa menyerahkan meter dan tinggi 5 meter ini memiliki
benteng. Tiket masuknya pun benteng ini kepada Belanda. Pada lima sisi pertahanan yang bernama
hanya Rp5.000, bebas berkeliling di saat Belanda menempati benteng bastion. Di lokasi ini ditempatkan
dalam benteng sekaligus memasuki ini, nama Benteng Ujung Pandang meriam yang menghadap keluar
Museum La Galigo yang berada di diubah menjadi Fort Rotterdam. benteng. Nama kelima bastion ini
area yang sama. Mengenai museum juga diambil dari lokasi di perairan
yang terakhir akan dibahas nanti. nusantara timur, menunjukkan
Untuk menemani wisata dalam kemegahan benteng yang seakan
benteng, pengunjung dapat memakai mampu menghadapi tantangan dari
jasa pemandu yang tersedia. berbagai penjuru.
Mahmud (41) pemandu di museum Berdiri di atas bastion,
benteng ini bercerita bahwa awalnya pengunjung seolah membayangkan
pada masa Kerajaan Gowa-Tallo bagaimana gagahnya benteng ini.
konstruksi benteng terbuat dari Siapa saja yang berdiri di atasnya
tanah liat. Namun, pada keemasan dapat menghamparkan pandangan
pemerintahan Sultan Alauddin ke arah lautan. Tempat dimana
material bangunan dihimpun dari ancaman luar datang dan benteng
berbagai sisi nusantara, seperti hadir untuk melindunginya, juga
batu padas yang bersumber dari tempat kekayaan berlimpah
Pegunungan Karst yang ada di daerah menciptakan Makassar sebagai
Maros, limestone dari Pulau Selayar, bandar dagang yang paling mahsyur
kayu jati dari Tanete dan Bantaeng. Jalur prajurit di bastion pada benteng. FOTO: AGUNG/AHA di zamannya. laha
77
TH. 2022 EDISI 214 PARLEMENTARIA
TH. 2022 E DISI 214 P ARLEMENT ARIA 77