Page 4 - MAJALAH 217
P. 4

PR OL OG




                                                 Pemilu 2024:


                        Komitmen Jalankan Putusan MK



                              Nafas demokrasi prosedural di Indonesia kembali diuji. Setelah
                             lebih dari sepuluh tahun, Pemilihan Umum (Pemilu) di Indonesia
                             meninggalkan Sistem Proporsional Tertutup, kini sistem tersebut
                               diupayakan untuk berlaku kembali melalui pengujian di meja
                          peradilan Mahkamah Konstitusi (MK) oleh sejumlah masyarakat. Para
                          Hakim MK diminta untuk menguji materi yang ada dalam UU Nomor 7
                           Tahun 2017 tentang Pemilu yang mengamanatkan pemilu dilakukan
                                             melalui Sistem Proporsional Terbuka.








                                   Kelompok
                                   masyarakat
                                   yang
                                   mengajukan uji
                                   materi ke MK
                                   tersebut adalah
                                   Demas Brian
                                   Wicaksono
                                   (pengurus PDI
                                   Perjuangan
                  (PDI Perjuangan), Yuwono Pintadi
                  (anggota Partai Nasional Demokrat
                  (Nasdem), Fahrurrozi, Ibnu Rachman
                  Jaya, Riyanto, serta Nono Marijono.
                  Para Pemohon ini mendalilkan Pasal
                  168 ayat (2), Pasal 342 ayat (2), Pasal
                  353 ayat (1) huruf b, Pasal 386 ayat (2)
                  huruf b, Pasal 420 huruf c dan huruf d,
                  Pasal 422, Pasal 424 ayat (2), Pasal 426
                  ayat (3) bertentangan dengan UUD
                  1945.
                     Dikutip dari laman MK, para
                  pemohon mendalilkan berlakunya
                  norma-norma pasal tersebut
                  yang berkenaan dengan sistem
                  pemilu proporsional berbasis suara
                  terbanyak (terbuka), telah bermakna
                  dibajak oleh caleg pragmatis yang
                  hanya bermodal popular dan menjual
                  diri tanpa ada ikatan ideologis
                  dan struktur partai politik, dan
                  tidak memiliki pengalaman dalam




                                           217
                                       EDISI
                        ARLEMENT
                                                 TH. 2023
                        P

                    4
                    4     PARLEMENTARIA      EDISI 217      TH. 2023
                                 ARIA
   1   2   3   4   5   6   7   8   9