Page 5 - MAJALAH 217
P. 5

PR OL OG






                                                                                     menguji UU atas UUD. Setiap pasal
                    Apapun keputusan MK nantinya menjadi menarik                     yang diuji oleh pemohon pun akan
                                                                                     mengundang pihak-pihak terkait
                    untuk disimak. Sebab putusan MK tersebut akan                    untuk mendapatkan penjelasan
                    berimplikasi banyak hal yang bersifat struktural, di             secara utuh. Termasuk, penjelasan
                    antaranya adalah revisi UU Pemilu beserta aturan                 raison d’etre dari DPR selaku pembuat
                    turunan di bawahnya seperti Peraturan KPU dan                    UU untuk menetapkan menggunakan
                    Bawaslu, hingga implikasi terhadap hitung ulang                  Sistem Proporsional Terbuka di setiap
                    anggaran pemilu oleh pemerintah.                                 pemilu.
                                                                                        Selain DPR, MK juga akan
                                                                                     mengundang pihak-pihak terkait
                  mengelola organisasi partai politik atau   Sistem ini dinilai lebih   yang memiliki legal standing
                  organisasi berbasis sosial politik.   mengedepankan asas keterbukaan   langsung dalam Pemilu 2024, yaitu
                     Akibatnya, saat terpilih menjadi   dan profesionalisme bagi para calon   para fungsionaris partai yang telah
                  anggota DPR/DPRD seolah-olah      legislatif. Mereka terpilih bukan   ditetapkan KPU akan menjadi peserta
                  bukan mewakili organisasi partai   karena kedekatan personal dengan   dalam pemilu, baik partai yang telah
                  politik, namun mewakili diri sendiri.   pengambil keputusan di internal   memiliki wakilnya di legislatif (partai
                  Oleh karena itu, seharusnya ada   partai, melainkan murni karena   parlemen) maupun partai yang belum
                  otoritas kepartaian yang menentukan   kehendak mayoritas masyarakat   memiliki wakilnya di legislatif (partai
                  siapa saja yang layak menjadi wakil   yang memilihnya. Sistem ini   non parlemen).
                  partai di parlemen setelah mengikuti   memungkinkan juga agar rakyat   Apapun keputusan MK nantinya
                  pendidikan politik, kaderisasi, dan   mengetahui kepada siapa aspirasi   menjadi menarik untuk disimak.
                  pembinaan ideologi partai.        akan dititipkan kelak ketika sudah   Sebab putusan MK tersebut akan
                     Selain itu, menurut pemohon    terpilih menjadi legislator. Kedekatan   berimplikasi banyak hal yang bersifat
                  bahwa pasal-pasal a quo telah     antara caleg dengan rakyat yang   struktural, di antaranya adalah revisi
                  menimbulkan individualisme para   akan memilihnya inilah yang dinilai   UU Pemilu beserta aturan turunan di
                  politisi, yang berakibat pada konflik   menjadi poin keunggulan Sistem   bawahnya seperti Peraturan KPU dan
                  internal dan kanibalisme di internal   Proporsional Terbuka ketimbang   Bawaslu, hingga implikasi terhadap
                  partai politik yang bersangkutan.   Sistem Proporsional Tertutup.  hitung ulang anggaran pemilu oleh
                  Sebab, proporsional terbuka ini      Meskipun demikian, di balik   pemerintah. Putusan MK ini juga
                  dinilai melahirkan liberalisme politik   perdebatan akademik mengenai   akan menentukan apakah jika terjadi
                  atau persaingan bebas dengan      sistem pemilu apa yang ideal untuk   perubahan sistem pemilu tersebut,
                  menempatkan kemenangan individual   dijalankan di Pemilu 2024, MK   dapat dilakukan pada Pemilu 2024
                  total dalam pemilu. Mestinya kompetisi   memiliki kewenangan konstitusional   atau akan dilakukan penyesuaian
                  terjadi antarpartai politik di area   yang bersifat final dan mengikat   secara bertahap di pemilu-pemilu
                  pemilu. Sebab, peserta pemilu adalah   (binding), salah satunya untuk   berikutnya.
                  partai politik bukan individu seperti                                 Apapun putusan MK nantinya,
                  yang termaktub dalam Pasal 22E ayat                                semua pihak terkait, mulai dari
                  (3) UUD 1945.                                                      eksekutif, legislatif, hingga
                     Meskipun demikian, bagi partai                                  penyelenggara pemilu (KPU, Bawaslu,
                  yang pro terhadap Sistem Proporsional   Apapun putusan MK          dan DKPP) final untuk mengikuti
                  Terbuka memiliki dalil konstitusional                              keputusan tersebut. Tidak hanya
                  yang didasarkan pada UUD 1945      nantinya, semua pihak           mengikuti, namun para pihak terkait
                  amandemen keempat Pasal 1 Ayat     terkait, mulai dari             juga harus mengawal keputusan MK
                  (2), yaitu kedaulatan berada di tangan   eksekutif, legislatif,    sebagai lembaga yudikatif pemilik
                  rakyat dan dilaksanakan menurut                                    keputusan tertinggi dalam suatu
                  Undang-Undang Dasar. Argumentasi   hingga penyelenggara            negara. Sehingga, keputusan yang
                  tersebut dipahami sebagai kerangka   pemilu (KPU, Bawaslu,         diambil dapat mengakomodasi dua
                  umum (frame work) bahwa rakyat     dan DKPP) final untuk           hal: antara kepentingan rakyat untuk
                  dapat menentukan langsung para                                     memberikan suara, dan kepentingan
                  wakilnya di legislatif, baik di pusat,   mengikuti keputusan       konstitusi untuk menjalankan
                  provinsi, maupun kabupaten/kota    tersebut.                       demokrasi tetap dalam koridor
                  secara terbuka.                                                    hukum.    tim/mh



                                                                                TH. 2023      EDISI 217      PARLEMENTARIA        5 5
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10