Page 51 - MAJALAH 103
P. 51

untuk  menggantikan  sekaligus
            memperbarui  UU  Pokok  Agraria
            No  50  tahun  1960  yang  sudah
            tidak relevan lagi untuk mengatasi
            masalah  pertanahan  di  zaman
            sekarang,” kata Hakam Naja.
              Hakam  Naja  mengatakan,  RUU
            Pertanahan  merupakan  sebuah
            peraturan  teknis.  Namun,  tidak
            banyak  kepentingan  politik  di
            situ.  “Maka,  pembahasan  RUU
            Pertanahan tersebut juga bisa lebih
            cepat  dibandingkan  yang  lain,”
            ujarnya.

              Menurut  dia,  dalam  RUU  Per­
            tanahan akan dibahas dan diatur
            cara penanganan terhadap seng­
            keta  tanah  yang  terjadi  antara
            masyarakat, badan usaha, instansi
            pemerintahan, dan negara. “Dengan
            maraknya konflik dan persengketaan
            tanah  di  beberapa  daerah,  baik  tentang  HGU,  dan  pengaturan  atau disewakan,” kata Hakam Naja.
            ant ar a  mas y ar ak at  den gan  nanti tidak cukup hanya dengan SK
            perkebunan, pertambangan, atau  menteri,” jelasnya.                   Sampai  saat  ini,  Komisi  II  DPR
            lembaga tertentu maka diperlukan                                    kata Hakam Naja masih menunggu
            undang­undang pertanahan sebagai    “Karena  bila  hanya  dengan  SK  siapa  yang  akan  menjadi  wakil
            solusi  untuk  hal­hal  seperti  itu,”  menteri, peraturan bisa menjadi  pemerintah  dalam  pembahasan
            katanya.                          sangat  fleksibel.  Kalau  seorang  RUU Pertanahan. “RUU Pertanahan
                                              menteri  bisa  mengubah  HGU  sudah disahkan sebagai RUU usul
              Selanjutnya,  dia  mengatakan  hingga sebuah perusahaan dapat  inisiatif DPR pada penutupan masa
            UU Pertanahan itu nantinya dapat  menguasai  ratusan  ribu  hektar  sidang  lalu.  Secara  adminstratif
            menjadi  penghubung  antara  tanah, ini kan melanggar prinsip  langsung dikirim kepada Presiden,
            undang­undang  sektoral  yang  keadilan,” lanjutnya.                dan Presiden akan membalas surat
            terkait dengan pertanahan, seperti                                  untuk mengutus wakil­wakil dari
            undang­undang tentang pertanian,    Selain  itu,  dia  menyampaikan  pemerintah, biasanya kementerian
            kehutanan,  pertambangan,  dan  UU  Per tanahan  juga  terkait  terkait,” kata Hakam Naja.
            tanah untuk pembangunan jalan.    dengan pemanfaatan tanah bagi
                                              kesejahteraan rakyat, dimana tanah­  Hakam  mengatakan,  RUU  Per­
              “Dalam  hal  ini  UU  Pertanahan  tanah  yang  terlantar  dan  tidak  tanahan sudah digodok oleh Komisi
            berfungsi  menjembatani  antara  dimanfaatkan akan dapat diambil alih  II DPR sejak setahun lalu. Dalam
            undang­undang  sektoral  yang  oleh negara untuk diredistribusikan  masa  penggodokan  itu,  Komisi
            satu dengan yang lain, tentunya  kepada  masyarakat,  khususnya  II  DPR  mengundang  sejumlah
            yang  berhubungan  dengan  soal  bagi para petani dan orang­orang  pakar antara lain Kurnia Warman
            pertanahan,” katanya.             yang tidak mempunyai tanah untuk  (Universitas  Andalas)  dan  Arie
                                              mendirikan tempat tinggal.        Sukanti  Hutagalung  (Universitas
              Politisi dari Partai Amanat Nasional                              Indonesia).  Komisi  II  juga  sudah
            (PAN) menambahkan, dalam RUU        Namun, dia mengatakan tanah  meminta  masukan  dari  LSM  dan
            Pertanahan yang sedang dirumuskan  yang  diberikan  oleh  negara  aktivis. “Draf itu sudah dibongkar
            itu, Komisi II DPR juga akan mengatur  kepada masyarakat tersebut tidak  sampai lima kali,” ujarnya.
            mengenai jumlah luas tanah yang  dapat  dipindah  tangan  ataupun
            akan  diberikan  dalam  Hak  Guna  diperjualbelikan kembali. “Dalam   RUU ini terdiri dari 15 Bab dan 100
            Usaha suatu perusahaan dan posisi  UU Pertanahan akan kami upayakan  Pasal. Isi Bab RUU ini, di antaranya
            masyarakat dalam hal itu.         petani  dan  masyarakat  dapat  soal  hubungan  negara  dengan
                                              mengoptimalkan  penggunaan  masyarakat  menyangkut  tanah,
              “Ini sedang kami coba rumuskan  tanah. Jadi, masyarakat tidak lagi  hukum adat, pendaftaran tanah,
            dalam pembahasan RUU Pertanahan  memiliki tanah pemberian negara  dan perolehan tanah. (nt)
            sehingga nanti ada kejelasan regulasi  itu hanya untuk diperjualbelikan lagi


                                                                                PARLEMENTARIA  EDISI 103 TH. XLIII, 2013  51
   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56