Page 47 - MAJALAH 103
P. 47

negatif legislator, sedangkan di DPR  DPR  tidak  perlu tergesa­gesa, tetap   Konstitusi  sendiri  hanya  mem­
            adalah positif legislator. Artinya DPR  saja  harus  dimasukan  kedalam  berikan tiga wewenang saja untuk
            yang membentuk UU, dan  MK yang  mekanisme  yang  ada  selama  ini  DPD,    yaitu  ikut  memberikan
            mencoret UU yang bertentangan,  yaitu  melalui mekanisme program  pertimbangan APBN,  ikut membahas
            papar Bukhori. “Mestinya seperti  legislasi nasional.               UU yang berkaitan dengan otonomi
            itu.  Tidak  kemudian  mencoret                                     daerah,  perimbangan  keuangan
            lalu  membuat.  Ini  kadang ­       “Apakah nanti di awal 2014 nanti  daerah,  dan  sumber  daya  alam.
            kadang melakukan dua hal yang  kita  akan  melakukan  perubahan  Dan ketiga, adalah hal  yang sama
            bermasalah,” ujarnya.             prolegnas atau kemudian sesegera  sekali tidak dilakukan DPD, yaitu
                                              mungkin lalu kita harus melakukan  mengawasi pelaksanaan APBN di
              Jadi  sekali  dan  dirinya  ingat  perubahan  terhadap  prolegnas?  daerah, papar Irmadi.
            betul  bahwa memang frame yang  Saya  berpandangan  itu  belum
            dipakai MK dalam memutuskan uji  menjadi suatu hajat yang sangat      “Waktu  kita  melakukan  aman­
            materi UU MD3 itu  adalah  meng­  mendesak apalagi masih ada hajat­  demen dulu, itulah fungsi itulah
            equalkan atau menyamakan, karena  hajat yang lain misalnya yang harus  yang paling penting. Mereka ada di
            suasana menstarakan antara DPD  diselesaikan dan lebih mendesak”,  daerah bukan di Jakarta, itu yang
            dengan  DPR  jika  harus  melalui  imbuhnya.                        tidak mereka lakukan. Karena saya
            mekanisme  amandmen  UU  itu                                        ikut  pada  saat  amandemen  itu,”
            tidak memungkinkan. Satu­satunya    Oleh karena itu yang perlu disele­  jelasnya.
            melalui MK itulah.                saikan,  menurutny  adalah  RUU
                                              yang ada didalam Program Legislasi
              “Oleh  karena  itu,  saya  sepakat  Nasional (Prolegnas) saja, seperti
            dengan  Ketua  Baleg,    bahwa  RUU  MD3  yang  memang  sedang
            meskipun itu putusannya putusan  dibahas Baleg. Adapun RUU yang
            MK maka tentunya kita semua harus  lain atau UU yang lain, menurutnya
            tunduk pada UUD 1945. Jadi kalau  tidak kemudiakan digesa­gesakan
            putusan­putusan yang berakibat  karena  situasinya      sendiri  tidak
            bertentangan dengan UUD,  tidak  kondusif, apalagi misalnya putusan
            boleh diimplementasikan,” tegas  MK itu didalam kesimpulan tidak
            Bukhori.                          tertulis    antara  konsultasi  DPR
                                              dengan MK.
              Oleh  karena  itu,  dirinya  ingin
            bertanya, apa konsekuensi ketika    “Pada  akhirnya  pun  ketua  MK
            putusan­putusan  MK  itu  tidak  menyatakan “silakan diatur di DPR”.
            segera DPR  lakukan revisi terhadap  Artinya  sebenarnya  serangan­
            UU terkait?.                      serangan  yang  dilakukan  dari
                                              pimpinan fraksi cukup membuat MK
              Jawabannya  adalah    ketika  agak lumayan pula, putusan yang
            keputusan  MK  itu  tidak  segera  dianggap  melanggar  konstitusi,”   Irmadi memaklumi bahwa Keputus­
            dilakukan satu perubahan terhadap  tandasnya.                       an MK sudah final.   Ikut membahas
            UU  terkait  itu,  maka    keputusan                                dalam pembahasan tingkat pertama
            itu  belum  bisa  dijalankan,  tegas   Baleg Diminta Tegas Terhadap  dalam pembentukan UU, ok  DPD
            Bukhori.                          Usulan Yang Bukan Bidang DPD      ikut. Tapi pada saat pengambilan
                                                                                keputusan, DPD tidak ikut.
              Ditegaskan Bukhori, Keputusan MK     Sedangkan Irmadi Lubis, meminta
            tidak bisa bersifat eksekusiable, tidak  Baleg  ersikap tegas terhadap usulan­  Pembahasan tingkat dua, me nu ­
            bisa  dieksekusi.  “Dia  merupakan  usulan yang memang bukan bidang  r ut nya,  DPD boleh ikut dan dalam

            suatu barang yang sebenarnya masih  Dewan Perwakilan Daerah (DPD).  sidang paripurna DPR pun demikian,
            ada di langit, untuk bisa sampai  Artinya  dalam  hal  ini    Pimpinan  tapi untuk mengambil keputusan
            bumi ya harus kemudian dituangkan  Baleg harus tegas menyikapinya,  DPD  tidak berhak.

            diformulasikan ke dalam RUU ini  tidak boleh ada toleransi.
            menurut aliran pembentukan UU                                         “ Selama ini  UU hasil Inisiatif DPD
            kita,” terangnya.                   “Karena pada masa lalu pernah  tidak diakui sebagai UU Usul DPD,
                                              sedikit, karena rasa toleransi DPD  usulan DPD menjadi lebur  menjadi
              Oleh karena itu, dirinya  meman­  mengajukan  RUU  Protokol  dan  usul DPR. Setelah keputusan MK, UU
            dang, DPR  tidak serta merta dengan  Keuangan Pejabat Negara. Kita harus  Usulan DPD menjadi tetap  RUU Usul
            adanya keputusan itu  seperti orang  tegas, yang mana bidang yang telah  Inisiatif DPD,” terang Irmadi.
            yang kehilangan arah, semua RUU  ditentukan oleh konstitusi,” kata
            kemudian DPR  ubah. Menurutnya  politisi F­PDIP DPR RI ini.                 Tidak Untuk Basa Basi.


                                                                                PARLEMENTARIA  EDISI 103 TH. XLIII, 2013  47
   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52